Selasa 10 May 2022 11:45 WIB

Enam Bank Digital Ini Salurkan Kredit Tertinggi Pada Kuartal I 2022

Bank digital Seabank catat penyaluran kredit meningkat hingga 451 persen

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Konsumen melakukan transaksi pembelian dari situs e-commerce menggunakan aplikasi Mobile Banking di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.  Sejumlah bank digital telah menunjukkan kinerja pada kuartal I 2022. Tercatat laju penyaluran kredit meningkat pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Konsumen melakukan transaksi pembelian dari situs e-commerce menggunakan aplikasi Mobile Banking di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Sejumlah bank digital telah menunjukkan kinerja pada kuartal I 2022. Tercatat laju penyaluran kredit meningkat pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah bank digital telah menunjukkan kinerja pada kuartal I 2022. Tercatat laju penyaluran kredit meningkat pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Mereka diantaranya PT Bank Seabank Indonesia, PT Bank Jago Tbk,  PT Allo Bank Indonesia Tbk, PT Bank Neo Commerce Tbk, PT Bank Digital BCA, dan PT Bank Aladin Syariah Tbk.

Baca Juga

Berikut ini kinerja kredit dari enam bank digital tersebut antara lain

Seabank

Pada kuartal I 2022, Seabank mampu mencatatkan kredit meningkat 451 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kredit Seabank naik dari semula Rp 1,70 triliun pada kuartal I 2021, menjadi Rp 9,37 triliun pada kuartal I 2022. Dari sana, total aset yang dimiliki Seabank juga ikut melesat 323 persen yoy, dari Rp 3,55 triliun menjadi Rp 15,03 triliun.

Bank Jago

PT Bank Jago Tbk mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit hingga lima kali lipat pada kuartal I 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bank Jago menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah senilai Rp 6,14 triliun pada kuartal I 2022.

Direktur Utama Bank Jago Karim Siregar mengatakan pertumbuhan agresif pada kredit dan pembiayaan syariah ditopang oleh kolaborasi dengan sejumlah fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan digital lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership lending).

Allo Bank

Allo Bank juga mengalami pertumbuhan kredit sebesar 376 persen yoy, yakni dari Rp 1,01 triliun. Kredit yang diberikan emiten bersandi saham BBHI ini menjadi Rp 4,81 triliun pada periode yang sama. Dari sana, total aset yang dimiliki Allo Bank tumbuh 137 persen yoy, dari Rp 3,98 triliun menjadi Rp 9,42 triliun pada kuartal I 2022.

Bank Neo Commerce

Bank Neo Commerce dengan sandi saham BBYB ini mampu mencatatkan kredit yang diberikan naik 28 persen pada kuartal I 2022. Kredit BBYB naik dari semula Rp 3,74 triliun pada kuartal I 2021, menjadi Rp 4,80 triliun pada kuartal I 2022. Dari sana, total aset yang dimiliki BBYB juga melesat menjadi 118 persen yoy. Aset Bank Neo Commerce melesat dari Rp 5,73 triliun menjadi Rp 12,52 triliun.

Bank Digital BCA

Bank digital BCA mencatatkan kredit yang diberikan menjadi sebesar 1,07 triliun pada kuartal I 2022. Sebelumnya, pada periode yang sama 2021, bank digital BCA tidak menyalurkan kredit. Sementara itu, perusahaan mampu mencatatkan total aset sebesar Rp 6,9 triliun. Maka demikian, total aset yang dimiliki bank digital BCA melesat 136 persen yoy, dari sebelumnya Rp 2,92 triliun pada kuartal I 2021.

Bank Aladin Syariah

Pada kuartal I 2021, emiten bersandi saham BANK ini tidak menyalurkan pembiayaan. Namun, secara total aset, Bank Aladin Syariah mengalami pertumbuhan sebesar tujuh persen yoy, dari semula Rp 1,22 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 1,3 triliun pada kuartal I 2022.

Baca juga : Pemimpin Agama Desak Bank Setop Danai Kegiatan Pemicu Perubahan Iklim

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement