Jumat 06 May 2022 13:24 WIB

Seorang Mata-Mata Mossad akan Jalani Hukuman Mati di Iran

Ahmad Reza Jalalali memiliki peran dalam pembunuhan fisikawan nuklir Iran.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Mossad
Foto: gr.europanetwork.org
Mossad

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Seorang dokter berwarga negara Iran-Swedia, Ahmad Reza Jalalali akan menghadapi eksekusi mati pada 21 Mei mendatang. Ia dijatuhi hukuman mati karena diduga sebagai mata-mata Israel untuk Mossad di Iran.

Seperti dilansir laman Anadolu Agencies, Kamis (5/5/2022), Jalali dijatuhi hukuman mati atas tuduhan tindakan mata-mata atas nama Israel di Iran. Menurut kantor berita Mahasiswa Iran ia juga memiliki peran dalam pembunuhan fisikawan nuklir Iran.

Jalali merupakan seorang dokter medis dan dosen di Institut Karolinska di ibu kota Swedia, Stockholm. Ia ditangkap di Iran pada April 2016.

Ia kemudian dijatuhi hukuman mati karena memberikan informasi kepada badan intelijen asing Israel. Keputusan itu dikuatkan oleh Mahkamah Agung Iran pada 2017.

Kementerian Luar Negeri Swedia mengumumkan bahwa mereka memberikan kewarganegaraan kepada Jalali yang dipenjara di Teheran pada 2018. Pengumuman itu datang tak lama sebelum persidangan Hamid Noury, seorang mantan pejabat penuntutan Iran yang ditangkap oleh otoritas Swedia atas tuduhan kejahatan perang dan pembunuhan yang disengaja.

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil utusan Swedia untuk memprotes “uduhan tak berdasar dan dibuat-buat yang dibuat oleh jaksa Swedia terhadap Iran selama kasus pengadilan Noury.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement