Selasa 03 May 2022 07:01 WIB

BRI Pastikan Layanan e-Channel Berjalan Lancar Melalui BRIGesit

BRI membentuk task force guna memastikan masyarakat merasa nyaman dan aman

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memastikan layanan e-Channel berjalan lancar dalam menghadapi periode libur Lebaran, melalui pelaksanaan program BRI Gerakan E-Channel Siaga Terpadu (BRIGesit) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2022.   Gedung Bank BRI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memastikan layanan e-Channel berjalan lancar dalam menghadapi periode libur Lebaran, melalui pelaksanaan program BRI Gerakan E-Channel Siaga Terpadu (BRIGesit) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2022. Gedung Bank BRI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memastikan layanan e-Channel berjalan lancar dalam menghadapi periode libur Lebaran, melalui pelaksanaan program BRI Gerakan E-Channel Siaga Terpadu (BRIGesit) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2022. Dalam program ini BRI membentuk task force guna memastikan masyarakat merasa nyaman dan aman dalam mengakses layanan BRI di tengah peningkatan aktivitas ekonomi.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan BRIGesit RAFI merupakan operasi kesiapan seluruh perangkat e-Channel BRI seperti ATM, CRM dan EDC pada saat Ramadan dan Lebaran 1443 H.

Baca Juga

"Kita ketahui bersama momentum Ramadan, dan Idul Fitri ini selalu diiringi dengan peningkatan transaksi di tengah masyarakat baik di kota-kota besar hingga ke daerah-daerah terutama tujuan mudik. Terlebih lagi masyarakat akan memanfaatkan momen libur Lebaran kali ini untuk melepas rindu pulang kampung, karena pandemi membuat mudik lebaran tertunda pada dua tahun terakhir. Karena itu melalui BRIGesit RAFI kami ingin memastikan layanan operasional berjalan lancar," kata Catur dalam keterangan resmi, Selasa (3/5/2022).

Dalam program ini, task force diberi tugas khusus untuk memonitor dan melakukan follow up kepada vendor maupun berkoordinasi dengan Kantor BRI terkait untuk mempercepat penanganan problem e-Channel. Program tersebut menjadi komitmen perseroan untuk selalu memberikan layanan prima bagi masyarakat di bulan Ramadan hingga H+10 lebaran. Hal itu mengingat peningkatan transaksi ekonomi yang dilakukan masyarakat menjelang dan beberapa hari setelah hari raya Idul Fitri.

Catur menjelaskan melalui BRIGesit RAFI pihaknya memastikan layanan e-Channel BRI dalam kondisi prima dalam melayani nasabah, baik performa mesin hingga kebersihan premises. Untuk itu pihaknya secara intensif memonitor operasional e-Channel BRI. Pihaknya bahkan melakukan standby onsite untuk mendukung kegiatan operasional ATM/CRM BRI dengan jam operasional 7 x 24 Jam. Yaitu melalui penugasan petugas ATM dan petugas IT serta e-Channel untuk standby dan melakukan kunjungan ke lokasi ATM/CRM pada pagi, sore maupun malam.

"Kami pun memastikan ketersediaan kas pada ATM/CRM BRI khususnya dari periode 12 April 2022 sampai dengan 8 Mei 2022. Serta memonitor dan memastikan seluruh ATM/CRM yang berada pada jalur mudik dan lokasi strategis seperti tempat wisata, stasiun, bandara, pelabuhan dan pusat perbelanjaan dapat beroperasional dengan baik dengan tampilan yang layak sesuai ketentuan," jelasnya.

BRI pun akan mengidentifikasi ATM/CRM yang berlokasi di tempat yang tutup karena libur Ramadan dapat dilakukan pengosongan kas ATM/CRM. Serta meminimalkan jumlah pengisian kas ATM di lokasi yang rawan untuk mencegah tindak vandalisme.

Untuk mengalihkan layanan dari lokasi yang tutup tersebut, BRI akan memberikan informasi ATM/CRM/AgenBRILink terdekat. BRI pun melakukan opname kas CRM secara rutin dan memastikan fungsi setor dan tarik tunai berjalan dengan baik. Hal tersebut sangat penting terutama bagi kelancaran operasional Agen Brilink dan nasabah lainnya. Untuk menjamin keamanan transaksi, pihaknya memastikan CCTV terpasang dan dapat berfungsi dengan baik dengan back up rekaman minimal selama tiga bulan.

Dari sisi lain, pihaknya pun mengimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi kejahatan finansial. "Kuncinya hanya satu, nasabah harus betul-betul tidak menginformasikan data-data pribadi yang biasanya menjadi basis dari cyber crime ini. Seperti misalnya, nama ibu kandung, nomor rekening simpanan, nomor kartu, kode CVV yang ada di balik kartu. Dan yang paling utama tentunya adalah PIN dan kode OTP dapat transaksi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement