Sabtu 09 Apr 2022 19:33 WIB

PDIP akan Gelar Acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kyai Kanjeng

Agenda PDIP bersama Cak Nun dan Kyai Kanjeng itu digelar besok.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat tasyakuran kantor DPD PDIP Provinsi Aceh, di Banda Aceh, Ahad, (27/2/2022). Turut mendampingi Hasto dalam kesempatan itu, Ketua DPP PDIP Prof. Rokhmin Dahuri.
Foto: istimewa
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat tasyakuran kantor DPD PDIP Provinsi Aceh, di Banda Aceh, Ahad, (27/2/2022). Turut mendampingi Hasto dalam kesempatan itu, Ketua DPP PDIP Prof. Rokhmin Dahuri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam suasana menyambut Ramadhan, DPP PDI Perjuangan (PDIP) akan menggelar acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kyai Kanjeng untuk membahas berbagai hal strategis terkait kebangsaan dan kenegarawanan. 

Agenda PDIP bersama Cak Nun dan Kyai Kanjeng itu digelar pada Ahad, (10/4/2022). 

Baca Juga

"Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun dikenal sebagai sosok budayawan, pemikir Islam-Kebangsaan, dan begitu menyelami persoalan rakyat. Kehadiran Cak Nun dengan Kyai Kanjeng menghadirkan semangat Sunan Kalijaga yang begitu menyelami kebudayaan Nusantara dan sekaligus menggelorakan rasa cinta tanah air yang berdiri kokoh pada kebudayaan Nusantara," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/4/2022).

Guna menghadirkan semangat Indonesia yang berdaulat di bidang pangan, menurut Hasto, rombongan Cak Nun dalam acara buka puasa bersama akan disajikan menu khas Nusantara yang disiapkan oleh Dapur Umum Badan Penanggulangan Bencana (Baguna PDIP). 

“Menu makanan buka puasa, juga ditampilkan sayur lodeh Bung Karno, aneka makanan rebusan dan secara khusus untuk makanan gorengan akan dilakukan dengan minyak kelapa yang dibuat sendiri oleh Baguna,” papar Hasto.

Kehadiran Cak Nun dan Kyai Kanjeng tersebut semakin menyemarakkan kegiatan selama bulan suci Ramadhan yang diselenggarakan oleh Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) dan Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat PDI Perjuangan.

"Kembali PDI Perjuangan membuktikan dirinya sebagai rumah kebangsaan Indonesia Raya," pungkas Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement