Jumat 08 Apr 2022 23:45 WIB

Pertamina Geothermal Energy Ungkap Lima Peluang Bisnis Panas Bumi

PGE merencanakan pembangunan objek pariwisata dengan konsep taman geothermal.

Rep: Novita Intan / Red: Satria K Yudha
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Unit 5 & 6 PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong di sela-sela peresmian di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (27/12).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Unit 5 & 6 PT Pertamina Geothermal Energy Lahendong di sela-sela peresmian di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengungkapkan lima peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan dari energi panas bumi. Lima peluang tersebut adalah hidrogen hijau, pengolahan CO2 dan bahan baku hijau, ekstraksi material nano, pertanian, dan pariwisata.

Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan, energi panas bumi atau geothermal bukan hanya sekadar kelistrikan, ada banyak hal dari panas bumi yang bisa dimanfaatkan tujuan lain. “Paling tidak ada lima peluang bisnis yang bisa tumbuh bersama panas bumi. Di Eropa, pemanfaatan geothermal digunakan untuk banyak keperluan dan sudah sangat populer, misalnya city heating,” kata Ahmad dalam siaran pers, Jumat (8/4/2022).

Menurut the European Geothermal Energy Council, kapasitas terpasang pemanas geothermal di Eropa pada 2019 telah mencapai 5,5 GWth (GigaWatts Thermal). Ahmad optimistis, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama.

Saat ini, kata dia, PGE mulai mengaplikasikan panas bumi untuk pertanian kentang di Garut dan Kamojang, Jawa Barat, dua wilayah pembangkit panas bumi milik PT PGE beroperasi. “Keuntungan yang diperoleh petani bisa meningkat sampai 10 kali lipat dibandingkan pertanian konvensional,” katanya.

Menurut Ahmad, peluang pengembangan pertanian (GeoAgro Industry) di daerah sekitar pembangkit panas bumi masih terbuka lebar. Saat ini, PGE memiliki 13 wilayah kerja panas bumi, enam di antaranya sudah beroperasi dan dikelola sendiri dengan kapasitas 672 MW.

"Perusahaan sedang merencanakan pembangunan objek pariwisata dengan konsep taman geothermal, misalnya dengan memanfaatkan sumber air panas, tur, dan untuk pendidikan tentang panas bumi," kata dia.

Ahmad menilai, hidrogen hijau dapat menjadi peluang yang menarik pada masa depan. Di banyak negara, PLTP dipakai sebagai sumber listrik untuk memproduksi hidrogen melalui proses elektrolisis.

“Hidrogen ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dua di antaranya sektor transportasi dan petrokimia. Hidrogen hijau akan menjadi game changer untuk mencapai dekarbonisasi,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement