Senin 28 Mar 2022 10:08 WIB

Zelenskyy: Pengusaha Rusia Tawarkan Dukungan Bagi Ukraina

Pengusaha Rusia menawarkan dukungan dengan imbalan dikecualikan dari sanksi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Ahad (27/3/2022) mengatakan, Ukraina telah menerima tawaran dukungan dari pengusaha Rusia.
Foto: AP/Lujain Jo
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Ahad (27/3/2022) mengatakan, Ukraina telah menerima tawaran dukungan dari pengusaha Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Ahad (27/3/2022) mengatakan, Ukraina telah menerima tawaran dukungan dari pengusaha Rusia. Dia menambahkan, Kiev akan memberikan perlindungan kepada siapa saja yang mendukung perjuangan negaranya melawan Moskow.

Selama wawancara dengan wartawan Rusia, Zelenskyy mengatakan, dia telah menerima sinyal dukungan dari pengusaha Rusia, termasuk Roman Abramovich. Pemimpin Ukraina itu mengatakan, para pengusaha Rusia menyatakan bahwa, mereka ingin melakukan sesuatu dan membantu mengurangi eskalasi serangan militer Rusia yang telah berlangsung selama sebulan di Ukraina.

Baca Juga

“Beberapa mengatakan bahwa mereka siap membantu membangun kembali negara (Ukraina) setelah perang,” kata Zelenskyy, dilansir Alarabiya, Senin (28/3/2022).

Zelenskyy mengatakan, beberapa pengusaha Rusia telah menawarkan dukungan kepada Ukraina dengan imbalan dikecualikan dari sanksi. Dia juga mengatakan, Ukraina siap membantu pengusaha Rusia yang membantu perang Kiev melawan pasukan Moskow.

“Kami siap memberi mereka keamanan dan kemudian memberikan pekerjaan dan pengembangan bisnis mereka,” kata Zelenskyy.

Negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. Sanksi juga menyasar oligarki dan individu lain yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Abramovich termasuk di antara orang-orang yang terdaftar di bawah sanksi baru yang diadopsi oleh Uni Eropa pekan lalu. Abramovich merupakan pengusaha Rusia yang membeli klub sepak bola Inggris, Chelsea pada 2003. Dia membantah klaim bahwa, pembelian klub sepak bola itu atas perintah Putin, untuk memperluas pengaruh Rusia di luar negeri pada awal 2000-an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement