Senin 28 Mar 2022 06:24 WIB

Pertamina Sebut Stok Solar Aman, Kamselindo: Mengapa Ada Antre?

Pertamina sebut stok dan penyaluran solar bersubsidi berjalan maksimal

Rep: Rahayu Subekti / Red: Nashih Nashrullah
Papan penanda Bahan Bakar Minyak (BBM) solar habis terpasang di SPBU (Ilustrasi).
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Papan penanda Bahan Bakar Minyak (BBM) solar habis terpasang di SPBU (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Saat ini masih banyak truk yang mengantre untuk solar subisidi. Padahal Pertamina menegaskan stok solar subsidi tidal langka.  

“Iya nih (langka). Ya kalau aman kok antre ya?” kata Ketua Umum Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo) untuk Perusahaan Truk dan Logistik, Kyatmaja Lookman kepada Republika.co.id, Ahad (27/3/2002).  

Baca Juga

Kyatmaja menjelaskan, jatah stok solar subsidi untuk Maret 2022 sudah melebihi kuota. Dia menilai hal tersebut menyebabkan pengiriman solar ke SPBU dibatasi. 

“Otomatis stok (solar subsidi) di SPBU kurang. Yang jadi korban kami yang ada di jalan,” tutur Kyatmaja.  

Kyatmaja mengharapkan saat ini kuota solar subsidi lebih baik ditambah jika mau mempertahankan harga sekarang. Jika tidak, lanjut Dia, lebih baik dikurangi saja subsidinya yang penting stok BBM aman tersedia.  

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero) memastikan stok dan penyaluran bahan bakar solar subsidi berjalan dengan maksimal. 

Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan tidak ada persoalan dengan stok solar subsidi di Pertamina. Irto menyebut stok solar subsidi di Pertamina saat ini masih di level di atas 20 hari. 

Pertamina Patra Niaga, ucap Irto, berkomitmen menyalurkan solar subsidi menyesuaikan dengan kuota yang sudah ditetapkan pemerintah. “Untuk mengatasi antrean, kami telah menyalurkan solar subsidi bahkan melebihi 10 persen dari kuota," ujar Irto saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Ahad (27/3/2022). 

Irto menyebut perusahaan terus berkoordinasi dengan BPH Migas, pemerintah daerah, dan kepolisian untuk memastikan ketepatan sasaran solar subsidi. Irto mengatakan kolaborasi dengan kepolisan dilakukan dalam menindak oknum yang menyalahgunakan solar subsidi.

Irto mengapresiasi pihak kepolisian yang telah melakukan penangkapan terhadap oknum-oknum yang melakukan penyelewengan terhadap penyaluran solar subsidi. 

"Kami juga menyediakan BBM nonsubsidi sebagai alternatif yaitu Dexlite dan Pertamina Dex. Kami mengimbau kendaraan industri dan masyarakat mampu dapat menggunakan BBM nonsubsidi, agar Solar subsidi bisa dimanfaatkan bagi mereka yang berhak dan membutuhkan," ucap Irto.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement