Senin 14 Mar 2022 13:24 WIB

Jalankan Perintah Erick, ID Survey Dorong Program TJSL untuk Pendidikan

ID Survey dorong TJSL untuk pendidikan di tiga sekolah di Banten

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan  Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN di Lampung, Sabtu (29/1/2022). Holding BUMN jasa survei atau ID Survey menindaklanjuti arahan Erick dengan melakukan sejumlah program yang menyasar langsung pada sektor pendidikan.
Foto: ist
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN di Lampung, Sabtu (29/1/2022). Holding BUMN jasa survei atau ID Survey menindaklanjuti arahan Erick dengan melakukan sejumlah program yang menyasar langsung pada sektor pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Menteri BUMN Erick Thohir memastikan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) lebih optimal dalam membantu masyarakat. Kini, program TJSL BUMN menjadi lebih fokus pada tiga sektor vital yakni pendidikan, lingkungan hidup, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Holding BUMN jasa survei atau ID Survey menindaklanjuti arahan Erick dengan melakukan sejumlah program yang menyasar langsung pada sektor pendidikan. 

Holding yang terdiri atas PT Biro Klasifikasi Indonesia, PT Sucofindo, dan PT Surveyor Indonesia telah menyerahkan bantuan perangkat teknologi informasi komunikasi ke tiga sekolah di Banten.

"Tiga sekolah di Banten yang menerima bantuan perangkat teknologi informasi komunikasi itu adalah SMK Gapura Pertiwi Tangerang, SMKS 19 Maret Pandeglang, dan SMA Peduli Bangsa Pandeglang," ujar Manager TJSL BKI Endah Mustika dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/3).

Endah menyampaikan ID Survey ingin meningkatkan mutu layanan dan pengembangan program literasi digital untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar di sekolah melalui program TJSL.

Endah mengungkapkan, ketiga sekolah itu masing-masing mendapatkan bantuan berupa dua unit personal computer (PC), dua unit projector Infocus, dan dua unit layar tripod untuk masing-masing sekolah. 

"Dengan adanya bantuan ini, kami berharap bisa bermanfaat bagi para siswa agar pembelajaran menjadi semakin baik serta dapat bersaing dalam hal teknologi informasi dengan perangkat dan fasilitas yang memadai," ucap Endah.  

Endah menambahkan, program TJSL merupakan komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Endah, program ini juga bagian dari pendekatan bisnis perusahaan dalam memberikan kemanfaatan bagi pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, pembangunan lingkungan serta pembangunan hukum dan tata kelola bagi perusahaan dan berkontribusi pada penciptaan nilai tambah bagi perusahaan dengan prinsip yang terintegrasi, terarah dan terukur dampaknya serta akuntabel. 

"Selain itu juga membina usaha mikro dan usaha kecil agar lebih tangguh dan mandiri serta masyarakat sekitar perusahaan," ungkap Endah. 

Sebelumnya, Erick sendiri telah meresmikan  Forum TJSL BUMN di Lampung, pada awal tahun. Erick meminta TJSL menjadi upaya konkret BUMN dalam mewujudkan keseimbangan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Erick mengatakan Forum TJSL merupakan implementasi konkret dari core values, Akhlak, yakni kata harmonis dan kolaboratif. 

"Saya ingin TJSL BUMN tidak berjalan sendiri-sendiri maupun saling bersaing. kegiatan TJSL BUMN harus disatukan (dikelola) dengan baik demi menciptakan harmoni rasa dan bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat," ungkap Erick.

Erick menekankan program TJSL di BUMN difokuskan pada sektor pendidikan, UMKM, dan lingkungan hidup yang meliputi pemerataan pendidikan berkualitas agar anak-anak Indonesia mendapat kemudahan dan akses ilmu pengetahuan serta teknologi, pemberdayaan UMKM dan ultra mikro untuk naik kelas, dan lingkungan hidup yang difokuskan untuk pelestarian alam dan penghijauan. 

"Saya mengapresiasi pembagian klaster yang telah dilakukan untuk masing-

masing program tersebut supaya masing-masing BUMN bisa lebih fokus," lanjut Erick.

Erick menambahkan, pelaksanaan TJSL juga harus mempertimbangkan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam pemberdayaan masyarakat. Erick mencontohkan PLN dalam pengembangan PLTU yang menghasilkan limbah sisa pembakaran batu bara yang bisa dimanfaatkan masyarakat membuat batako dan membangun rumah.

"Ingat, BUMN bukan lagi pesaing para kreator atau inovator lokal. Namun menjadi bagian bersama, dalam penguatan Indonesia yang merdeka berdaulat. Saya berharap, inovasi dan terobosan TJSL BUMN bisa ambil peran penting bagi Indonesia menghadapi tiga tantangan yakni pasar global, disrupsi digital, dan ketahanan kesehatan," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement