Ahad 13 Mar 2022 22:59 WIB

Fintech AwanTunai Raih Pendanaan Rp 121,5 Miliar

AwanTunai gunakan pendanaan untuk ekspansi digitalisasi UMKM tradisional

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Fintech (ilustrasi). Platform solusi bisnis untuk toko grosir dan pedagang kelontong tradisional, AwanTunai, mendapatkan pendanaan sejumlah 8,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 121,5 miliar dari The International Finance Corporation (IFC). Kehadiran IFC menambah deretan investor yang telah mendanai Awan Tunai antara lain Global Brain, Insignia Ventures, dan OCBC NISP Ventura.
Foto: Republika
Fintech (ilustrasi). Platform solusi bisnis untuk toko grosir dan pedagang kelontong tradisional, AwanTunai, mendapatkan pendanaan sejumlah 8,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 121,5 miliar dari The International Finance Corporation (IFC). Kehadiran IFC menambah deretan investor yang telah mendanai Awan Tunai antara lain Global Brain, Insignia Ventures, dan OCBC NISP Ventura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform solusi bisnis untuk toko grosir dan pedagang kelontong tradisional, AwanTunai, mendapatkan pendanaan sejumlah 8,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 121,5 miliar dari The International Finance Corporation (IFC). Kehadiran IFC menambah deretan investor yang telah mendanai Awan Tunai antara lain Global Brain, Insignia Ventures, dan OCBC NISP Ventura. 

Bank Danamon juga ikut  memperluas fasilitas finansial untuk mendukung kolaborasi bersama untuk pembiayaan UMKM Indonesia. Pendanaan tersebut memberikan pembiayaan pembelian persediaan kepada pemasok FMCG dan pedagang grosir mikro. 

"Putaran pendanaan ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi nasional dalam melanjutkan komitmen AwanTunai untuk memajukan dan memberdayakan UKM mikro Indonesia dengan menyediakan akses pembiayaan yang terjangkau dan cepat," kata Chief Executive Officer AwanTunai, Dino Setiawan, dikutip Ahad (13/3).

AwanTunai membangun infrastruktur rantai pasok untuk mendigitalisasi transaksi pembelian stok barang UMKM tradisional. Data tersebut efektif untuk manajemen risiko kredit dan membuka UMKM tradisional untuk mengakses modal kerja institutional dari mitra perbankan kami. AwanTunai diharapkan menjadi platform yang memungkinkan seluruh industri perbankan Indonesia untuk meraih jutaan UMKM tradisional yang sebelumnya belum dapat untuk dilayani.

Sampai Juli 2021, AwanTunai sudah bekerja sama dengan 300 lebih partner supplier untuk membantu toko grosir tradisional mendigitalisasi dan membiayai operasional mereka, serta memfasilitasi warung dan toko kelontongan melalui pembelian stok barang dengan harga terjangkau dan pemesanan daring terintegrasi melalui aplikasi seluler AwanToko. AwanTunai sudah melayani lebih 70.000 pengguna usaha mikro, dengan penambahan jumlah warung dari seluruh kota-kota besar di Indonesia.

Sektor UMKM dalam banyak hal merupakan urat nadi perekonomian Indonesia, menyediakan jutaan pekerjaan, dan yang terpenting, sumber pendapatan utama bagi pengusaha perempuan. Tetapi pertumbuhan sektor vital ini juga terhambat oleh kurangnya akses keuangan, dan belakangan ini oleh dampak pandemi COVID-19. 

"Investasi ini akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi pengecer mikro, sekaligus membantu mereka memodernisasi dan mengembangkan bisnis mereka," ujar Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Azam Khan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement