Rabu 09 Mar 2022 09:25 WIB

AS Boikot Impor Minyak, Gas dan Energi dari Rusia

Banyak sekutu dan mitra Eropa AS mungkin tidak dalam posisi untuk ikut memboikot

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (8/3/2022) mengumumkan bahwa negaranya melarang semua impor minyak, gas alam, dan energi dari Rusia di tengah perang di Ukraina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (8/3/2022) mengumumkan bahwa negaranya melarang semua impor minyak, gas alam, dan energi dari Rusia di tengah perang di Ukraina.

 ANKARA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (8/3/2022) mengumumkan bahwa negaranya melarang semua impor minyak, gas alam, dan energi dari Rusia di tengah perang di Ukraina. Biden menggambarkan langkah itu sebagai upaya "menargetkan arteri utama ekonomi Rusia."

Meski Biden mengatakan langkahnya datang dengan dukungan bipartisan di Kongres, dia mengatakan, "banyak sekutu dan mitra Eropa kami mungkin tidak dalam posisi untuk bergabung dengan langkah kami."

Baca Juga

Dia mengatakan AS memproduksi jauh lebih banyak minyak di dalam negeri daripada gabungan semua negara Eropa, sementara AS adalah pengekspor energi bersih.

"Jadi, kami dapat mengambil langkah ini ketika yang lain tidak bisa. Tapi, kami bekerja sama dengan Eropa dan mitra kami untuk mengembangkan strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan mereka pada energi Rusia juga," sebut dia.

Biden mengakui bahwa langkah itu akan menimbulkan rasa sakit bagi konsumen Amerika. Harga bensin AS naik ke level tertinggi dalam hampir 14 tahun pada Selasa. Rata-rata nasional mencapai USD4,173 per galon untuk bensin biasa, tertinggi sejak Juli 2008.

"Perang Putin sudah merugikan keluarga Amerika di pompa bensin. Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk meminimalkan kenaikan harga Putin di sini di dalam negeri," ujar dia.

Biden menegaskan kembali komitmennya untuk melepaskan 60 juta barel minyak dari cadangan bersama dengan mitra, setengahnya berasal dari AS.Dia mencatat bahwa AS telah memberikan lebih dari USD1 miliar bantuan ke Ukraina.

"Kami memberlakukan paket sanksi ekonomi paling signifikan dalam sejarah, dan itu menyebabkan kerusakan signifikan pada ekonomi Rusia," sebut presiden AS.

Biden mencatat bahwa rubel Rusia turun sekitar 50 persen sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan perangnya terhadap Ukraina.

"Satu rubel sekarang kurang dari satu sen Amerika," tambah dia.

Biden mengatakan pemerintahannya telah memotong beberapa bank terbesar Rusia dari sistem keuangan global dan membatasi kemampuan mereka untuk melakukan bisnis internasional. Dia menambahkan bahwa AS telah mengambil tindakan terhadap beberapa oligarki Rusia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/biden-umumkan-as-boikot-impor-minyak-gas-energi-dari-rusia/2528324
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement