REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (8/3/2022). Pada penutupan sesi kedua, IHSG berakhir di level 6.814,18 atau terpangkas sebesar 0,80 persen setelah sempat dibuka menguat pada awal perdagangan.
Sejalan dengan mayoritas bursa regional Asia, Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG masih terbebani dengan sentimen krisis Rusia dan Ukraina. "Pelaku pasar khawatir konflik Rusia-Ukraina mendorong pertumbuhan ekonomi melambat," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (8/3/2022).
Pelaku pasar melihat krisis kedua negara tersebut berpotensi membuat inflasi meningkat dan harga minyak melonjak. Di sisi lain, Amerika Serikat bersama rekan sekutunya kembali akan memberikan sanksi baru ke Rusia yaitu larangan impor impor minyak Rusia.
"Kondisi ini tentunya memberikan rasa kecemasan pelaku pasar dan investor akan prospek ekonomi global di tahun ini," jelas Pilarmas Investindo Sekuritas.
Sementara dari dalam negeri, indeks IHSG bergerak fluktuatif. Namun tumbuhnya cadangan devisa dapat memberikan katalis positif untuk menahan indeks IHSG ke fase melemah.
Bank Indonesia mencatat devisa Indonesia pada akhir Februari 2022 mencapai sebesar 141,4 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan akhir Januari 2022 sebesar 141,3 miliar dolar AS.