Kamis 03 Mar 2022 08:35 WIB

Shevchenko Serukan Perang Diakhiri: Ibu dan Saudara Saya Masih di Ukraina

Keluarga Shevchenko enggan meninggalkan Ukraina meski diserang oleh Rusia.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Andriy Shevchenko meminta perang di Ukraina dihentikan.
Foto: Tano Pecoraro/LaPresse via AP
Andriy Shevchenko meminta perang di Ukraina dihentikan.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Legenda AC Milan Andriy Shevchenko menyerukan agar perang antara Rusia dengan Ukraina diakhiri.  Shevchenko harus menyaksikan negaranya luluh lantak oleh rudal-rudal Rusia. Ia gelisah karena ibu dan saudara perempuannya enggan meninggalkan Ukraina meski situasinya mencekam.

Ia menjelaskan alasan keluarganya tak ingin meninggalkan Ukraina. Menurutnya keluarganya ingin kebebasan sekaligus mempertahankan rumah kelahiran. Dalam sebuah video yang diputar di San Siro sebelum semifinal leg pertama Coppa Italia antara AC Milan Vs Inter Milan, Shevchenko mengaku bingung antara pulang ke negaranya dan ikut bertempur. Karena di satu sisi ia menyadari ia bisa berbuat yang lain dengan mengumpulkan dana di London.

Baca Juga

“Saya sangat bangga menjadi orang Ukraina. Ini momen yang sangat sulit bagi negara saya, rakyat saya, keluarga saya. Ibu dan saudara perempuan saya berada di Kyiv saat ini, dan hal-hal buruk telah terjadi di sana. Orang-orang sekarat, anak-anak sekarat, misil mengarah ke rumah kami. Kita perlu menghentikan perang ini, kita perlu menemukan cara untuk menghentikan perang,” kata mantan pelatih Genoa tersebut dilansir dari Football Italia, Kamis (3/3).

Shevchenko menegaskan telah berkali-kali mencoba meyakinkan keluarganya agar mengungsi, tetapi mereka menolak. Mereka seperti kebanyak orang Ukraina yang menolak meninggalkan negaranya. Mereka ingin berjuang demi kebebasan.

Ia menambahkan seluruh warga Ukraina bersatu mempertahankan tanah kelahirannya dari invasi Rusia. Mantan pemain Chelsea tersebut mengungkapkan saat ini banyak bantuan diberikan kepada milier Ukraina. Keluarga Shevchenko mencoba berbagi makanan dengan militer Ukraina.

Menurut Shevchenko saat ini adalah salah satu momen yang paling sulit bahkan melebihi apa pun dalam sejarah Ukraina. Namun, kata dia, warga tetap bersatu demi mempertahankan tanah kelahiran.

“Kami memiliki pengungsi, kami membutuhkan bantuan kemanusiaan. Kami membutuhkan dukungan medis, dukungan makanan. Rasanya saya bisa melakukan banyak hal di sini, dan saya akan melakukannya,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement