REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh mencatat, saat ini Aceh memiliki cadangan batu bara sebesar 1,5 miliar metrik ton, yang tersebar di beberapa kabupaten. Potensi tersebut belum terukur secara pasti, melainkan masih perkiraan berdasarkan data yang dimiliki.
"Kalau potensi keberadaan batu bara di Aceh saat ini lebih kurang mencapai 1,5 miliar metrik ton," kata Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur di Banda Aceh, Rabu (2/3/2022).
Dari angka potensi batu bara tersebut, yang sudah terukur lebih kurang sebesar 500 juta metrik ton. Sisanya, belum dapat dipastikan karena memang belum dilakukan pengeboran. "Kalau yang sudah terukur 500 juta, itu berdasarkan data eksplorasi PT Mifa Bersaudara serta beberapa perusahaan lain," ujarnya.
Mahdinur menyampaikan, sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang mendapatkan izin untuk melakukan eksplorasi batu bara di Aceh. Namun, belum semuanya melakukan penjualan.
Menurut dia, perusahaan tambang di Aceh yang sudah melakukan penjualan batu bara baru PT Mifa Bersaudara di Aceh Barat dan PT Bara Energi Lestari (BEL) di Nagan Raya. Sedangkan yang lainnya baru tahapan operasi produksi. "Perusahaan yang sudah melakukan operasi produksi sejauh ini ada tujuh dan itu semua berada di wilayah Aceh Barat dan Nagan Raya. Tapi, yang sudah melakukan penjualan baru PT Mifa Bersaudara dan PT BEL," kata Mahdinur.
Ia menambahkan cadangan batu bara di Aceh sejauh ini baru terdeteksi di wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Singkil. Tetapi, konsentrasi tertinggi sementara ini ada di kawasan Aceh Barat.