Ahad 20 Feb 2022 13:04 WIB

Dibantu China, Hong Kong Tambah Fasilitas Isolasi Pasien Covid-19

Hong Kong melaporkan 6.063 kasus baru COVID-19 pada Sabtu (19/2/2022).

 Pasien berbaring di ranjang rumah sakit saat mereka menunggu di ruang tunggu sementara di luar Caritas Medical Center di Hong Kong Rabu, 16 Februari 2022. Ada bukti nyata bahwa rumah sakit Hong Kong kewalahan oleh lonjakan COVID terbaru, dengan pasien menggunakan tandu dan di tenda-tenda yang terlihat oleh petugas medis pada hari Rabu di luar rumah sakit Caritas.
Foto: AP/Vincent Yu
Pasien berbaring di ranjang rumah sakit saat mereka menunggu di ruang tunggu sementara di luar Caritas Medical Center di Hong Kong Rabu, 16 Februari 2022. Ada bukti nyata bahwa rumah sakit Hong Kong kewalahan oleh lonjakan COVID terbaru, dengan pasien menggunakan tandu dan di tenda-tenda yang terlihat oleh petugas medis pada hari Rabu di luar rumah sakit Caritas.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Otoritas Hong Kong sedang meningkatkan ketersediaan unit isolasi dan perawatan masyarakat untuk memerangi lonjakan kasus COVID-19. Peningkatan fasilitas isolasi di Hong Kong itu dibantu oleh tim konstruksi dari China daratan.

Pemerintah setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (19/2/2022) malam bahwa Terminal Kapal Pesiar Kai Tak akan diubah menjadi fasilitas khusus isolasi COVID-19 . Ada seribu tempat tidur untuk mengurangi beban rumah sakit umum.

Baca Juga

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menghadiri upacara peletakan batu pertama di lokasi konstruksi untuk 10.000 unit isolasi COVID-19 di Penny's Bayyang berada di dekat resor Disneyland Hong Kong. Lam mengatakan dia berharap inisiatif itu akan "secara signifikan meningkatkan" kapasitas layanan anti-epidemi Hong Kong.

"Kita berada dalam situasi kritis di tengah pertempuran tanpa asap ini," kata Lam dalam sebuah pernyataan.

Beberapa ahli dan kritikus mengatakan kebijakan "nol-COVID dinamis" Hong Kong, yang mencerminkan kebijakan di China daratan, telah menyebabkan kesengsaraan saat ini dan tidak berkesinambungan. China telah mengirim sejumlah personel dan peralatan medis, termasuk unit-unit bergerak untuk pengujian COVID-19, untuk membantu penanganan wabah di Hong Kong.

Pihak berwenang kota itu mengatakan wabah bisa memakan waktu hingga tiga bulan sebelum kondisi bisa stabil kembali. Hong Kong melaporkan 6.063 kasus baru COVID-19 pada Sabtu (19/2/2022).

 
 

 

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement