Jumat 18 Feb 2022 09:58 WIB

Penambang Bitcoin Bermitra dengan Petani Manfaatkan Limbah Panas

Bitcoin Bloem menambang Bitcoin sekaligus menanam bunga di rumah kaca.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Logo bitcoin di depan sebuah komputer. (Unsplash/André François McKenzie)
Logo bitcoin di depan sebuah komputer. (Unsplash/André François McKenzie)

Penambangan Bitcoin (BTC) nyatanya menghasilkan banyak "limbah" panas. Ketika harga energi makin tidak terkendali di Eropa, para penambang menemukan cara kreatif untuk mendaur ulang panas yang dihasilkan dengan memecahkan blok Bitcoin yang valid.

Melansir dari Cointelegraph, Jumat (18/2/2022), sementara seorang penambang sedang mengeringkan kayu dari pabrik kayu lokal di Norwegia, di seberang Laut Utara di Belanda, seorang penambang sedang memanaskan rumah kaca untuk menanam hasil bumi dan limbah panas "bunga Bitcoin".

Baca Juga: Surganya Bitcoin, Ini Kisah Keluarga yang Pindah ke Portugal

Dalam kemitraan yang saling menguntungkan antara petani Belanda dan penambang Bitcoin, Bitcoin Bloem menambang Bitcoin sekaligus menanam bunga di rumah kaca di provinsi Brabant Utara, tenggara Rotterdam.

Cara kerjanya seperti ini: Bitcoin Bloem menambang BTC di rumah kaca seoarang petani dan membayar tagihan listrik; petani mendapat panas gratis untuk menanam tanaman mereka. Hasilnya akan menjadi ramah iklim.

Bert de Groot, pendiri Bitcoin Bloem, mengatakan operasi tersebut "mengurangi penggunaan gas alam" dalam proses pertumbuhan rumah kaca karena panas penambang Bitcoin menggantikan pemanas gas yang berpolusi.

Plus, menggunakan penambang BTC untuk pemanasan menghemat uang petani dan Bitcoin Bloem. Bagi petani, panas penambang masuk akal karena harga gas alam "melonjak". Untuk Bitcoin Bloem, ia mendapat akses ke listrik yang lebih murah.

Ketika ditanya apakah Belanda dapat menyambut lebih banyak penambang BTC di masa depan, de Groot mengatakan negara itu dapat menjadi lokasi yang optimal untuk penambangan Bitcoin.

"Sebagian besar pusat data raksasa teknologi berskala besar berlokasi di Belanda, misalnya, Google dan Facebook, karena ada banyak air pendingin dan listrik murah untuk operasi skala besar."

Dia menambahkan, "Solusi Texas akan menarik untuk diluncurkan di Belanda." Solusi Texas berkisar pada "penyeimbangan beban" dan bekerja sama dengan Otoritas lokal untuk mengatur permintaan daya.

Saat ini, Belanda tetap menjadi negara Eropa yang ketat tentang aktivitas cryptocurrency. Namun, gerakan bawah tanah seperti waralaba Domino yang menawarkan penambahan gaji di BTC dan klub sepak bola Belanda yang mendukung penemuan Satoshi sedang membangun momentum.

Bunga yang dijual Bitcoin Bloem diberi nama "Kelinci Putih" dan "Pil Biru". Dalam cemoohan pada ketakutan energi, ketidakpastian dan keraguan yang sering disematkan pada Bitcoin, situs web ini membuat sebuah candaan, "Kami menawarkan bunga untuk Bitcoin Anda karena bitcoin Anda juga membuang-buang energi."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement