Kamis 17 Feb 2022 14:39 WIB

Kemenag Targetkan Sertifikasi 15 Juta UMKM Lewat 58 LPH PTKIN

Sebanyak 58 PT melakukan MoU dengan Farmalab mempercepat terwujudnya LPH PTKIN

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Kemenag akan menargetkan sertifikasi 15 juta UMKM melalui 58 LPH PTKIN. (ilustrasi).
Foto: republika.co.id/antara
Kemenag akan menargetkan sertifikasi 15 juta UMKM melalui 58 LPH PTKIN. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Farmalab untuk mempercepat terwujudnya Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PTKIN se-Indonesia. Selanjutnya, dilakukan training sertifikasi dan uji kompetensi auditor halal.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, tindak lanjut dari MoU akan dilaksanakan training sertifikasi dan uji kompetensi auditor halal yang akan dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam waktu dekat. Kemenag akan menargetkan sertifikasi 15 juta UMKM melalui 58 LPH PTKIN.

Baca Juga

"Kehadiran PTKIN untuk membantu melakukan sertifikasi halal sangat penting sebagai bentuk tanggung jawab akademik dan pengabdian kepada masyarakat," kata Ramdhani melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Kamis (17/2/2022).

Ia menjelaskan, salah satu kerja sama PTKIN dengan Farmalab diwujudkan untuk pengawalan pembentukan LPH dan pembuatan laboratorium berstandard Iso 17025 dengan skema Build Operate Transfer (BOT).

Tenaga Ahli Menteri Agama, Mahmud Saltut, mengatakan saat ini sudah terpetakan 10 calon LPH PTKIN dengan berkas revisi minor dan 17 calon LPH PTKIN dengan berkas revisi major.

Saltut menambahkan, saat ini sudah ada 284 calon auditor halal berasal dari 41 PTKIN dengan latar belakang pendidikan kimia, biologi, dan teknologi pangan, yang nantinya akan dilatih sebagai auditor halal oleh BPJPH Kemenag.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Amin Suyitno, mengatakan selain untuk akselerasi LPH dan mendukung sertifikasi halal, MoU dengan Farmalab juga akan ditingkatkan bagi pembangunan rintisan rumah sakit pendidikan pada prodi ilmu kedokteran dan kesehatan di beberapa PTKIN yang bertransformasi menjadi UIN.

"Transformasi kelembagaan menjadi UIN yang didalamnya terdapat fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan harus didukung dengan ketersediaan Rumah Sakit Pendidikan," kata Suyitno.

Menurutnya, PTKIN yang telah memiliki Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bahkan laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta mendapat recognisi WHO sebagai laboratorium terbaik dalam layanan Covid-19.

Sementara yang sedang membangun Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Alauddin Makassar dan yang sedang melakukan redesain infrastruktur Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

MoU PTKIN dengan Farmalab difasilitasi oleh Direktorat PTKI Ditjen Pendis Kemenag. Dihadiri oleh Pimpinan PTKIN se-Indonesia, Tenaga Ahli Menteri Agama, dan Para Kasubdit di lingkungan Direktorat PTKI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement