REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Talenta Wirausaha Bank Syariah Indonesia (BSI) memberikan kesempatan pada seluruh generasi muda untuk menjadi pengusaha berdaya dan tangguh. Komisaris Independen BSI, Arief Rosyid menyampaikan Talenta Wirausaha BSI akan menjaring peserta dalam tiga kategorisasi.
"Semuanya punya kesempatan, karena nanti ada tiga kategori penyaringan, yakni ide, pemula, dan usaha yang sudah jalan," katanya dalam Onboarding Talenta Wirausaha BSI di Jawa Timur, Senin (14/2).
Program ini akan mencari enam ribu hingga 10 ribu talenta dan disaring jadi sekitar 1.000 orang. Mereka kemudian akan dibina untuk menjadi pengusaha yang berdaya saing dengan bisnis berkelanjutan.
Arief mengatakan, Indonesia membutuhkan minimal 14 persen populasi wirausaha untuk menjadi negara maju. Saat ini, jumlah wirausaha Indonesia masih di level 3,74 persen.
Maka dari itu, semua pihak perlu bekerja keras untuk memunculkan pengusaha-pengusaha baru. Arief mengatakan Talenta Wirausaha BSI akan menghadirkan mentor-mentor ekonomi yang dapat memberi wawasan luas.
Program ini juga akan memudahkan akses pasar sehingga produk usaha peserta bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas. Akselerasi usaha juga bisa diperoleh karena BSI siap memberikan penguatan modal.
"Program ini adalah bentuk afirmasi kita untuk anak-anak muda yang ingin berdaya dari segi ekonomi, menciptakan para pengusaha yang loyal," katanya.
Group Head SMG BSI, Dedy Suryadi juga menyampaikan Talenta Wirausaha BSI adalah bentuk dukungan untuk membina UMKM. Kini, perubahan pola pikir anak-anak muda Indonesia sudah terjadi.
Lebih banyak dari mereka yang ingin jadi pengusaha dibandingkan dengan menjadi karyawan. Mereka sudah punya cita-cita untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
"BSI ingin memfasilitasi passion mereka ini, memberikan penguatan pada pengusaha muda dari yang masih startup sampai yang usahanya sudah jalan," katanya.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengatakan, Jawa Timur siap untuk mendukung upaya menciptakan pengusaha-pengusaha baru Indonesia. Menurutnya, Jawa Timur punya potensi sebagai wilayah ekonomi kedua terbesar nasional.
Ia mengatakan, Jawa Timur adalah tempat yang sangat strategis untuk membangun dan membesarkan bisnis. Hal ini karena struktur ekonomi Jawa Timur salah satu yang terbaik.
"Jawa Timur perlu menciptakan banyak wirausahawan dan ini kita lakukan dengan kolaborasi, karena pemerintah daerah tidak bisa menjangkau semuanya," kata dia.
Jawa Timur adalah wilayah dengan tingkat PDB yang kompetitif, kedua nasional dengan nilai Rp 1.818,73 triliun pada 2021. Sebagai wilayah dengan perekonomian terbesar kedua nasional, PDBnya tersebut menyumbang 14,58 persen dari PDB nasional.
Selain itu, Emil mengatakan Jawa Timur juga termasuk wilayah dengan tingkat pemulihan yang paling cepat dari pandemi. Sisi manufaktur, perdagangan, hingga investasi telah pulih dan tumbuh positif.
"Investasi penanaman modal asing Jawa Timur juga yang tertinggi untuk lima tahun terakhir," katanya.