Senin 14 Feb 2022 14:35 WIB

Survei BI: Kinerja Penjualan Eceran Januari 2022 Meningkat

Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2022 tercatat sebesar 211,0.

Warung - ilustrasi. Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) memperlihatkan adanya kinerja penjualan eceran pada Januari 2022 yang mengalami peningkatan.
Foto: blogspot.com
Warung - ilustrasi. Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) memperlihatkan adanya kinerja penjualan eceran pada Januari 2022 yang mengalami peningkatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) memperlihatkan adanya kinerja penjualan eceran pada Januari 2022 yang mengalami peningkatan. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan di Jakarta, Senin (14/2/2022), menyatakan hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2022 sebesar 211,0 atau tumbuh secara tahunan 16 persen (yoy).

Pemicu kenaikan IPR itu adalah perbaikan perbaikan kinerja penjualan eceran seluruh kelompok komoditas, terutama Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan tetap tingginya pertumbuhan subkelompok sandang. Namun, secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 2,4 persen (mtm) pada Januari 2022, terutama pada subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok peralatan informasi dan komunikasi.

Baca Juga

Menurut Erwin, kondisi tersebut sejalan dengan pola musiman normalisasi permintaan pascaperayaan Natal dan Tahun Baru. 

Sebelumnya, pada Desember 2021, kinerja penjualan eceran terindikasi meningkat baik secara bulanan maupun tahunan. Hal itu tercermin dari IPR Desember 2021 yang tercatat sebesar 216,3 atau tumbuh 7,6 persen (mtm), meningkat dari 2,8 persen (mtm) pada bulan sebelumnya.

Peningkatan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama pada subkelompok sandang dan kelompok makanan, minuman dan tembakau, didorong meningkatnya permintaan selama perayaan Natal dan Tahun Baru. 

Secara tahunan, penjualan eceran Desember 2021 tumbuh 13,8 persen (yoy), meningkat dari 10,8 persen (yoy) pada November 2021. Peningkatan tersebut terutama bersumber dari kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor. 

Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Maret dan Juni 2022 menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Maret dan Juni 2022 masing-masing sebesar 129,2 dan 132,0, lebih rendah dari 129,7 dan 140,0 pada bulan sebelumnya.

Responden menyatakan penurunan harga didorong oleh ketersediaan pasokan barang dan jasa yang memadai, serta distribusi barang yang semakin lancar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement