Selasa 01 Feb 2022 14:37 WIB

Kebakaran di Duri Kepa, 100 Rumah Dilalap Si Jago Merah

100 rumah itu dihuni sekitar 300 jiwa dan kini diungsikan di posko bencana sementara.

ilustrasi Kebakaran
Foto: Republika/ Yasin Habibi
ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran menimpa sedikitnya 100 rumah warga di permukiman padat Jalan Kepa Duri Emas, Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Selasa (1/2/2002) dini hari. "Ada 100 rumah terdampak di RT 02 RW 004 Duri Kepa Jakarta Barat, terdiri atas 100 kepala keluarga (KK) dan 300 jiwa," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Barat Sjukri Bahanan saat dikonfirmasi di Jakarta.

Sjukri mengatakan, awalnya pihak pemadam menerima laporan dari warga terkait kebakaran tersebut sekitar pukul 03.00 WIB. Beberapa menit kemudian, petugas langsung datang menghampiri lokasi kebakaran.

Baca Juga

Awalnya petugas yang datang hanya sebanyak beberapa unit. Karena api semakin membesar dan merembet ke bangunan lain, Sjukri akhirnya mendatangkan 18 mobil pompa air dengan kekuatan 90 personel. Proses pemadaman pun berlangsung selama satu jam hingga akhirnya api berhasil dipadamkan pada pukul 04.35 WIB.

Kini warga korban kebakaran tersebut tengah diungsikan ke posko bencana sementara sambil menunggu bantuan dari pemerintah kota. Terkait penyebab kebakaran, Sjukri memperkirakan kebakaran tersebut disebabkan oleh beban berlebih listrik di salah satu rumah warga. "Diduga karena overload listrik di salah satu rumah warga," kata Sjukri.

Sjukri mengaku, kebakaran ini merupakan ketiga kalinya terjadi di Jakarta Barat dalam kurun waktu satu pekan terakhir. Peristiwa pertama, kebakaran terjadi pada Selasa (25/1/2022) terhadap 26 rumah di kawasan di kawasan Tanah Sereal, RT 10/10. Akibatnya ratusan warga harus kehilangan tempat tinggal dan harta benda.

Enam hari kemudian, kebakaran kembali terjadi di Tambora, tepatnya di kawasan Jalan Kalianyar III, Kelurahan Kalianyar. Api melahap 19 rumah di RT 07,08,09 kawasan RW 01. Akibatnya, 40 KK dan 100 jiwa harus kehilangan rumah dan rela hidup di tenda pengungsian untuk sementara waktu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement