REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhotelan termasuk industri yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Setelah cukup terkungkung selama hampir dua tahun terakhir, bisnis perhotelan dipandang akan mulai menggeliat di 2022.

General Manager Grand Mercure Jakarta Harmoni Subendi mengaku optimistis di 2022 bahwa prospek bisnis akan semakin bagus. Subendi melihat selama kondisi negara dan regulasi pemerintah tidak kembali menarik rem darurat, maka perhotelan bisa bangkit kembali. Mengkombinasikan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) secara daring dan luring, menjadi salah satu bagian strategi dari Grand Mercure Jakarta Harmoni.

“Indonesia kan luas, kalau tertutup pasti kita akan ketinggalan banyak dan bahaya banget. Kita inovasi mana yang akan reborn terlebih dulu. Satu yang upgrade, yang dulu offline lebih banyak, sekarang ada in between, kita kombinasikan meeting virtual dan offline,” kata Subendi dalam acara Accor Business Showcase 2022, beberapa waktu lalu.

Dengan edukasi selama dua tahun terakhir terkait protokol kesehatan, maka tidak sedikit perusahaan yang lebih memilih pertemuan virtual. Di samping itu, setelah dua tahun ini, banyak perusahaan yang bangkit dengan perlahan.

“Itu yang kita akomodir, tapi ada juga bisnis karena tidak semua terpuruk, seperti farmasi, kesehatan, tambah melejit, ini juga yang kita kejar dan paling penting protokol kesehatan. Intinya kita hadapi, nggak mungkin mengurung diri tapi tetap waspada,” lanjut Subendi.

Selain itu, Grand Mercure Jakarta Harmoni melakukan inovasi dari sisi makanan, di mana hotel menghadirkan menu yang bagus untuk kesehatan. Inovasi makanan yang disajikan, bisa jadi booster untuk imunitas klien serta pengunjung hotel.

Subendi menambahkan Grand Mercure Jakarta Harmoni memprioritaskan sanitasi, higienitas, keamanan dan kenyamanan melalui disinfektan rutin maupun penerapan prokes. Euforia masih tetap dijaga, jangan sampai seperti tahun sebelumnya, saat terlalu dibebaskan, akhirnya kasus Covid-19 melonjak lagi.

“Tapi saya pikir masyarakat sekarang sudah sadar, jadi diharapkan 2022 akan bagus,” tambah dia.

Sebelumnya, banyak pihak yang melihat tren ravelling di 2022 akan mengarah semakin positif. Hal tersebut didukung masyarakat yang sudah semakin sadar untuk menjaga diri dan sekitarnya, serta masyarakat yang sebagian besar sudah divaksin.

Terjadi juga kecenderungan perilaku di mana wisatawan mencari akomodasi dan fasilitas selama bepergian yang terjamin kebersihannya dengan prinsip Clean, Healthy, Safety and Environment Sustainability (CHSE).

Ikuti Whatsapp Channel Republika