Selasa 25 Jan 2022 01:46 WIB

Dispar: Visa Hambat Pelaksanaan Travel Bubble Batam-Bintan-Singapura

Syarat visa khusus travel bubble Batam-Bintan-Singapura kini dihapus

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah wisatawan bercengkerama di Pantai Teluk Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Ahad (1/11/2020). Syarat visa khusus travel bubble Batam-Bintan-Singapura kini dihapus.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah wisatawan bercengkerama di Pantai Teluk Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Ahad (1/11/2020). Syarat visa khusus travel bubble Batam-Bintan-Singapura kini dihapus.

REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepulauan Riau menyatakan visa sebagai syarat perjalanan dari Singapura ke Batam dan Bintan menghambat pelaksanaan travel bubble atau gelembung perjalanan wisata. Dengan demikian syarat visa sudah disepakati untuk dihapus.

"Sudah, sudah disepakati Kemenkumham untuk menghapus syarat (visa) bagi warga Singapura yang berkunjung ke Batam dan Bintan. Kami berharap syarat itu segera dihapus," kata Kepala Dispar Kepri Buralimar, di Tanjungpinang, Senin (24/1/2022).

Baca Juga

Buralimar menerangkan hambatan lainnya dalam pelaksanaan gelembung perjalanan pariwisata yakni tes usap dengan metode PCR bagi wisatawan Singapura yang berkunjung ke kawasan pariwisata di Nongsa, Batam dan Lagoi, Bintan. Tes PCR dilaksanakan saat wisman itu tiba di pelabuhan. Hasil tes PCR berlaku hanya tiga hari.

Jika mereka berlibur lebih dari tiga hari, maka wajib tes PCR kembali. Menurutnya mungkin syarat itu yang menjadi pertimbangan wisatawan Singapura yang agak memberatkan untuk berlibur ke Bintan dan Batam.

Wisman ketika tiba di kawasan wisata di Nongsa dan Lagoi tidak akan merasakan sedang dikarantina karena berada di ruang terbuka sambil menikmati keindahan pantai dan suasana yang nyaman. "Namun (kebijakan) itu kita jalani saja. Nanti akan dievaluasi pelaksanaan travel bubble. Jika berhasil, potensial akses warga Singapura ke Karimun dan Tanjungpinang juga dibuka dengan kebijakan khusus, seperti jalur khusus bagi wisatawan yang sudah divaksin sehingga tidak perlu lagi dites PCR," ujarnya.

Buralimar mengajak seluruh asosiasi pariwisata mendukung pelaksanaan travel bubble. Kebijakan nasional yang berlaku di Batam dan Bintan itu merupakan implementasi dari aspirasi berbagai pihak yang berhubungan dengan sektor pariwisata. "Kita jalani dulu kebijakan ini, kemudian kita evaluasi. Mudah-mudahan berhasil," katanya.

Bintan Resort Cakrawala (BRC), perusahaan yang mengelola kawasan pariwisata berskala internasional di Lagoi memberi apresiasi kepada pemerintah pusat yang merealisasikan travel bubble di Lagoi. Group General Manager BRC, Abdul Wahab, menyebut travel bubble merupakan jalan keluar untuk membangkitkan kembali pariwisata di Lagoi yang terpuruk selama pandemi Covid-19.

Wisatawan domestik yang berkunjung ke Lagoi tidak banyak. Sebelum pandemi Covid-19, sebanyak 90 persen wisatawan yang berkunjung ke Lagoi merupakan warga asing, yang sebagian besar berasal dari Singapura. "Pariwisata bangkit di Lagoi akan menyerap lima ribu tenaga kerja," kata Wahab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement