Kamis 13 Jan 2022 06:37 WIB

Harga Komoditas di Padang Panjang Alami Naik Turun, Tapi Masih Wajar

Dari 44 komoditi pangan hanya satu yang mengalami penurunan hingga 25 persen.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Seorang pedagang menunjukkan telur ayam dagangannya, (ilustrasi). Kota Padang Panjang pada pekan pertama Januari 2022, mencatatkan fluktuasi atau kenaikan dan penurunan harga 44 komoditi pangan, namun masih dalam batas kewajaran.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Seorang pedagang menunjukkan telur ayam dagangannya, (ilustrasi). Kota Padang Panjang pada pekan pertama Januari 2022, mencatatkan fluktuasi atau kenaikan dan penurunan harga 44 komoditi pangan, namun masih dalam batas kewajaran.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Kota Padang Panjang pada pekan pertama Januari 2022, mencatatkan fluktuasi atau kenaikan dan penurunan harga 44 komoditi pangan, namun masih dalam batas kewajaran. Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Putra Dewangga, mengatakan hanya satu komoditi yang mengalami penurunan hingga 25 persen.

Hal ini berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) di Pasar Pusat Padang Panjang.

Baca Juga

"Pergerakan turunnya harga komoditi dapat terjadi karena pasokannya di pasar melebihi permintaan. Sebaliknya, pada komoditi yang mengalami kenaikan harga disebabkan berkurangnya pasokan di pasaran," ucap Putra, Rabu (12/1).

Putra menambahkan, mulai pekan II Desember 2021 sampai pekan I Januari 2022, harga pada komoditi daging ayam broiler dan telur ayam broiler mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan, kenaikan harga pada dua komoditi ini hampir terjadi secara menyeluruh di seluruh Indonesia. Kenaikan harga tersebut dipicu oleh tingginya permintaan dan kenaikan harga pakan ayam.

Sedangkan pada pekan I Januari 2022 terdapat satu komoditi yang mengalami perubahan harga secara signifikan yaitu buncis sebesar 25 persen. Namun, fluktuasi pada buncis ini tidak mempengaruhi daya beli masyarakat secara keseluruhan. Fluktuasi harga komoditi tersebut lanjut Putra, khususnya yang mengalami penurunan harga di antaranya, minyak goreng tanpa merek Rp 125 dari Rp 19.375 per kilogram (kg).

Kemudian telur ayam broiler turun Rp 25 dari Rp 1.825/butir menjadi Rp 1.800/butir. Cabai hijau turun Rp 2.500 dari Rp 31.500/kg menjadi Rp 29.000/kg. Lalu Cabai Merah turun Rp 3.250 dari Rp 36.000-/kg menjadi Rp 32.750/kg. Bawang Merah turun Rp 1.250 dari Rp 29.250/kg menjadi Rp 28.000/kg. Bawang putih turun Rp 500 dari Rp 28.500/kg menjadi Rp 28.000. Buncis turun Rp 4.000 dari Rp 16.000/kg menjadi Rp 12.000/kg. Seledri turun sebesar Rp 4.000 dari Rp 24.000/kg menjadi Rp 20.000/kg.

Sedangkan komoditi yang harganya naik, di antaranya Ayam Broiler naik Rp 250 dari Rp 30.500/kg menjadi Rp 30.750/kg. Cabai Rawit naik Rp 6.500 dari Rp 63.500/kg menjadi Rp 70.000/kg. Ikan Asin Teri naik Rp 1.250 dari Rp 86.250/kg menjadi Rp 87.500/kg. Bawang Daun naik Rp 1.000 dari Rp 8.000/kg menjadi Rp 9.000/kg.

“Dapat kami informasikan, perkembangan harga 44 komoditi ini, dapat dilihat setiap hari melalui aplikasi Udajang,” ujar Putra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement