REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator penerbangan Delta Airlines dan Alaska Air Group terpaksa membatalkan sejumlah penerbangan pada Selasa (29/12) karena cuaca buruk. Di samping itu, peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron turut memberikan dampak terhadap penerbangan.
Delta mengatakan pihaknya membatalkan lebih dari 250 penerbangan dari total 4.133 penerbangan yang terjadwal pada Selasa. Sementara, Alaska membatalkan 150 penerbangan dari dan ke Seattle, Amerika Serikat (AS).
Total pembatalan hingga Selasa siang waktu setempat di AS mencapai 1.034 penerbangan. Sebanyak 2.694 penerbangan tertunda. Ini menandai pembatalan penerbangan pada hari kelima berturut-turut.
Di tengah gangguan yang berlangsung, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan bahwa pihaknya tidak mempertimbangkan untuk merekomendasikan mandat vaksin pada penerbangan domestik. "Saat ini memang yang kita upayakan bagaimana membuat orang divaksinasi, tapi itu bukan sesuatu yang kita tinjau kembali untuk saat ini," kata Direktur CDC Rochelle Walensky.
Ia mengatakan CDC mempertimbangkan semua kebijakan potensial dan sangat merekomendasikan vaksinasi. Pasalnya, orang yang tidak divaksinasi berpeluang lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit karena Covid-19.
Maskapai AS juga membatalkan lebih dari 1.000 penerbangan pada Senin (27/12). Cuaca buruk berkontribusi pada pembatalan ratusan penerbangan.
Rata-rata kasus Covid-19 di AS meningkat 55 persen menjadi lebih dari 205 ribu per hari selama tujuh hari terakhir.