Jumat 24 Dec 2021 13:19 WIB

Laba Holding Perkebunan Melonjak 315 Persen

Pencapaian kinerja keuangan kian didongrak kenaikan harga jual dua komoditi utama

Memasuki pengujung 2021, Holding PTPN membukukan laba sebesar Rp 3,37 triliun atau 315,44 persen lebih tinggi dibandingkan 2020.
Foto: istimewa
Memasuki pengujung 2021, Holding PTPN membukukan laba sebesar Rp 3,37 triliun atau 315,44 persen lebih tinggi dibandingkan 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara PTPTN III (Persero) mulai terlihat hasilnya. Sepanjang tahun 2021, holding BUMN perkebunan itu meraih keuntungan.

Memasuki pengujung 2021, Holding PTPN membukukan laba sebesar Rp 3,37 triliun atau 315,44 persen lebih tinggi dibandingkan 2020. Berdasarkan kinerja keuangan hingga November 2021, Holding Perkebunan membukukan total revenue sebesar Rp 46,09 triliun atau lebih tinggi 13,17 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021 dan di atas pencapaian tahun lalu sebesar 32,33 persen. 

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), Abdul Ghani, menyampaikan semua capaian ini menunjukkan perusahaan yang dipimpinnya terus melakukan perbaikan. Transformasi EBITDA yang dijalankan oleh holding dan anak perusahaan membuahkan hasil. "Dan ini menjadi bukti PTPN Holding telah benar-benar berubah ke arah yang lebih baik lagi," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/12).

Total aset yang dimiliki tercatat Rp 138,90 triliun sehingga terdapat peningkatan aset sebesar 3,71 peresn yoy dan tercapai 2,34 persen terhadap RKAP 2021. Sementara terjadi kenaikan luar biasa dalam EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) tercatat mencapai Rp 11,62 triliun atau sebesar 200,88 persem di atas tahun lalu dan 148,3 persen di atas RKAP 2021. 

Abdul Ghani menjelaskan, kinerja keuangan ini diraih menyusul suksesnya upaya peningkatan produksi komoditas yang dikelola Holding Perkebunan dan harga pasar yang membaik. Berdasarkan kinerja operasional, hingga November 2021 total produksi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit mencapai 11,45 juta ton. Terdiri atas 9,03 juta ton produksi sendiri dan 2,42 juta ton dari pihak ketiga. Total TBS kelapa sawit mencapai 0,15 persen di atas RKAP atau 15,06 persen lebih tinggi dibandingkan 2020.

Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi mencapai 2,4 juta ton atau naik 14,13 persen dibandingkan 2020. Total produksi karet mencapai 155 ribu ton atau 7,46 persen dari tahun lalu. Sedangkan total produksi gula hingga November 2021 mencapai 765 ribu ton atau 9,5 persen di atas tahun lalu. 

Menurut Ghani, pencapaian kinerja keuangan ini juga semakin didongrak oleh kenaikan harga jual dua komoditi utama (kelapa sawit, dan karet) yang menjadi  kontributor kenaikan pendapatan komoditi. "Kedua komoditi ini juga berhasil mencapai target pendapatan dalam RKAP, yakni kelapa sawit 44,60 persen dan karet 10,51 persen dari RKAP,” ujar Ghani.

Dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani tebu melalui kemitraan, PTPN Holding memberikan bantuan bibit unggul dan fasilitasi pengadaan pupuk melalui program makmur. Ghani optimistis dengan catatan-catatan ini kinerja dari sisi keuangan dan operasional akan terus meningkat dan mencapai RKAP. “Kami optimistis di tahun 2021 ini dapat memberikan kinerja terbaik karena mendapat dukungan dari para stakeholder khususnya Kementerian BUMN,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement