Rabu 22 Dec 2021 15:50 WIB

Erick Pastikan BUMN Bersih dari Figur yang Hambat UMKM

Erick Thohir menyebut penerbitan nomor induk UMKM bagian dari hadiah di Hari Ibu

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keberpihakan merupakan bentuk ikatan cinta dari seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pelaku UMKM. Hal ini Erick sampaikan saat menghadiri penerbitan dan pembagian nomor induk berusaha untuk pelaku UMKM perseorangan pada Rabu (22/12).
Foto: Tangkapan Layar/Youtube Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keberpihakan merupakan bentuk ikatan cinta dari seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pelaku UMKM. Hal ini Erick sampaikan saat menghadiri penerbitan dan pembagian nomor induk berusaha untuk pelaku UMKM perseorangan pada Rabu (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keberpihakan merupakan bentuk ikatan cinta dari seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pelaku UMKM. Hal ini Erick sampaikan saat menghadiri penerbitan dan pembagian nomor induk berusaha untuk pelaku UMKM perseorangan pada Rabu (22/12).

Erick mengatakan penerbitan dan pembagian nomor induk berusaha untuk pelaku UMKM juga merupakan kado bagi para ibu-ibu di Hari Ibu."Ibu-ibu masih nonton sinetron Ikatan Cinta tidak? Kenapa saya bicara Ikatan Cinta, karena (program) ini benar-benar Ikatan Cinta dari Bapak Presiden untuk UMKM," ujar Erick.

Baca Juga

Presiden, ucap Erick, menugaskan dirinya bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk memastikan dukungan konkret kepada UMKM. Jokowi, kata Erick, tak ingin UMKM terus menjadi objek semata.

Sebagai Menteri BUMN, Erick mengaku telah menelurkan sejumlah program-program yang mendorong UMKM naik kelas. Erick memastikan Kementerian BUMN bersih dari oknum atau figur yang menghambat UMKM. Selain itu, ucap Erick, Kementerian BUMN juga memberikan pendampingan hingga pembiayaan untuk membantu UMKM.

"Karena itu sejak awal kita melakukan program bersih-bersih BUMN yang tidak lain memastikan keberpihakan BUMN untuk UMKM ini nyata. Jangan juga kita punya program baik tapi ada oknum di BUMN yang menghalangi. Kita copot oknum-oknum yang koruptif," ungkap Erick.

Erick menekankan para pimpinan BUMN menerapkan prinsip Akhlak agar bisa memastikan program berjalan dengan baik. Erick menilai dukungan terhadap UMKM tak akan maksimal jika pimpinan BUMN tidak memiliki komitmen kuat dalam menjalankan program untuk UMKM.

"Kita //nggak// mau BUMNnya untung, UMKM buntung. Makanya kita dorong bagaimana kita punya kapal induk besar UMKM yang namanya BRI," lanjut Erick.

Erick mengaku telah mengubah proporsi pembiayaan BRI. Saat baru menjabat, Erick menyebut 40 persen proporasi pembiayaan untuk korporasi besar. Erick mengatakan hal ini tidak tepat mengingat sudah ada Bank Mandiri yang memiliki fokus pada korporasi besar. 

"Judulnya saja Bank Rakyat Indonesia maka kita kembalikan BRI untuk UMKM dan ultra mikro. Kita gabungkan dengan PNM dan Pegadaian. Alhamdulilah hasilnya ada," sambung Erick. 

Erick mengatakan holding ultra mikro kini telah mengakomodir 10,9 juta nasabah program Mekaar dengan total pembiayaan mencapai Rp 42 triliun. Selama pandemi, ucap Erick, jumlah nasabah ibu-ibu program Mekaar tumbuh 5,3 juta nasabah dalam kurun waktu 1,5 tahun.

"Ini bukti pemerintah hadir dan memberikan kesempatan," ungkap Erick.

Erick juga memastikan pengadaan BUMN di bawah Rp 400 juta harus diberikan kepada UMKM. Erick menilai BUMN seharusnya bermain pada ranah yang lebih besar. Erick menyebut telah ada 13.700 UMKM yang bergabung dalam program tersebut dengan nilai transaksi mencapai Rp 17,4 triliun.

"Hal-hal seperti ini yang menjadi bukti kita hadir untuk UMKM," kata Erick. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement