Kamis 16 Dec 2021 00:37 WIB

Bandara Sultan Hasanuddin Kembali Beroperasi 24 Jam

Saat ini rata-rata penumpang di Bandara Hasanuddin naik 1.000 penumpang per hari.

Sejumlah calon penumpang berjalan masuk ke dalam terminal keberangkatan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan (ilustrasi). Bandara Sultan Hasanuddin kembali beroperasi 24 jam mulai 10 Desember 2021.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Sejumlah calon penumpang berjalan masuk ke dalam terminal keberangkatan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan (ilustrasi). Bandara Sultan Hasanuddin kembali beroperasi 24 jam mulai 10 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Sejumlah pihak seperti AirNav, Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, maskapai, dan ground handling menyepakati penerapan operasional Bandara Internasional Sultan Hasanuddin kembali 24 jam sebagai upaya memulihkan trafik penerbangan mulai 10 Desember 2021. General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Wahyudi mengemukakan bahwa pengembalian jam operasional bandara adalah salah satu strategi manajemen untuk memulihkan trafik penerbangan.

"Saat ini rata-rata penumpang telah naik 1.000 penumpang per harinya. Kami optimistis kondisi penerbangan akan semakin membaik ke depannya," kata Wahyudi di Maros, Sulsel, Rabu (15/12).

Baca Juga

Bandara Internasional Sultan Hasanuddin merupakan bandara hub atau penghubung transportasi udara antara wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Menurut Wahyudi, dengan membuka kembali operasional bandara menjadi 24 jam, hal ini tentunya dapat diharapkan membantu meningkatkan trafik penerbangan, tak hanya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, namun juga di beberapa bandara di Wilayah Tengah dan Timur Indonesia.

Terdapat beberapa bandara Wilayah Timur dan Tengah Indonesia yang berada di bawah naungan PT Angkasa Pura I, di antaranya Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Frans Kaisepo Biak, Bandara Pattimura Ambon, Bandara Sentani Jayapura, Bandara El Tari Kupang dan Bandara Internasional Lombok.

"Setelah penerapan operasional 24 jam, penumpang naik sekitar 7 persen dengan rata-rata 25.000 penumpang per hari," ujar dia.

Tercatat lima hari sebelum penerapan operasional 24 jam, jumlah penumpang sebanyak 118.706 penumpang dan lima hari setelah penerapan operasional 24 jam, jumlah penumpang sebanyak 127.297 penumpang. Meningkatnya jumlah penumpang juga diiringi dengan jumlah pergerakan pesawat yang naik sekitar 4 persen.

Tercatat 1.068 pergerakan sebelum penerapan operasional 24 jam dan 1.114 pergerakan pesawat setelah penerapan operasional 24 jam. Penumpang transit dapat kembali menunggu penerbangan selanjutnya di bandara pada area yang telah disediakan.

Sejumlah fasilitas penunjang seperti pengemasan bagasi (baggage wrap) serta beberapa tenant makanan dan minuman di area keberangkatan juga menyesuaikan jam operasional terbaru saat ini guna meningkatkan pelayanan terhadap penumpang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement