REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero mengumumkan pemenang tender kemitraan strategis untuk mengelola Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan dalam mencari mitra strategis tersebut dilakukan secara profesional serta transparan yang diikuti berbagai perusahaan global.
"Setelah melewati rangkaian proses tender, ditetapkan GMR Airports Consortium sebagai pemenang tender," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (23/11). GMR Airports Consortium merupakan operator bandara asal India.
Awaluddin menjelaskan, AP II menetapkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis di Bandara Internasional Kualanamu. Dia menuturkan, kriteria yang harus dipenuhi yaitu memiliki pengalaman dan jaringan baik airport maupun maskapai.
Dengan begitu menurut Awaluddin, Bandara Internasional Kualanamu nantinya akan menjadi bagian jaringan tersebut dan bersinergi dalam pengembangan rute maupun layanan baik kepada maskapai, penumpang maupun kargo.
Awaluddin mengatakan, pengembangan di Bandara Internasional Kualanamu difokuskan memperkuat konektivitas internasional dan turut melibatkan swasta untuk mewujudkan 3E yaitu Expansion the traffic, Expertise sharing dan Equity partnership. "Trafik penerbangan akan meningkat, lalu akan ada alih teknologi dan keahlian, serta berbagi porsi modal di Bandara Internasional Kualanamu," ujar Awaluddin.
Dia memastikan, AP II sebagai anggota InJourney Holding fokus meningkatkan optimalisasi seluruh aset salah satunya Bandara Internasional Kualanamu di melalui kemitraan strategis tersebut. Awaluddin mengatakan, pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu dilakukan dengan skema kemitraan strategis berjangka waktu 25 tahun dengan nilai kerja sama sekitar 6 miliar dolar AS termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya Rp 15 triliun.
Skema kemitraan strategis tersebut dipastikan akan menggabungkan sumber daya yang dimiliki AP II dan mitra strategis. Sehingga, lanjut Awaluddin, dapat mengakselerasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu untuk menjadi hub dan pintu gerbang utama internasional serta kawasan bisnis di wilayah barat Indonesia.
Dia menambahkan, GMR juga sudah menyampaikan rencananya untuk mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu. Dalam rencana tersebut, Awaluddin mengatakan, ditargetkan penumpang di Bandara Kualanamu bisa mengapai 54 juta orang ayau setara dengan Bandara Soekarno-Hatta pada tahun ke-25 setelah resmi menjalin kemitraan.
Sementara itu, Chairman of GMR Group’s Energy and International Airport Vertical Srinivas Bommidala mengaku bangga dengan diumumkannya menjadi pemenang tender untuk pengembangan dan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu di Medan. Bommidala menuturkan, GMR juga mengapresiasi atas proses yang dilakukan dengan profesional, transparan serta negosiasi yang berlandaskan mutual benefits bagi AP II dan investor.
Bommidala mengatakan, proyek tersebut menandakan masuknya GMR Airports di pasar aviasi Indonesia yang tumbuh cepat terbesar di ASEAN dan memiliki potensial tinggi. "Kami berkomitmen untuk mentransformasikan bandara menjadi internasional hub di wilayah Barat Indonesia. Kemenangan dari penawaran ini juga memperkuat GMR Group’s sebagai salah satu pengembang dan pengelola bandara terbesar di dunia,” ungkap Bommidala.