Jumat 19 Nov 2021 22:21 WIB

BSI Siap Optimalkan Potensi Ekonomi Syariah Indonesia

Potensi Indonesia dalam bisnis halal dan syariah mencapai Rp 4.000 triliun

Rep: lida puspaningtyas/ Red: Hiru Muhammad
Suasana gedung Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Ahad (31/1). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi mengeluarkan izin penggabungan usaha tiga bank syariah milik BUMN yaitu PT Bank Mandiri Syariah, PT BNI Syariah, dan PT BRI Syariah yang nantinya akan bernama PT Bank Syariah Indonesia dan akan efektif pada Senin (1/2). Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana gedung Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Ahad (31/1). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi mengeluarkan izin penggabungan usaha tiga bank syariah milik BUMN yaitu PT Bank Mandiri Syariah, PT BNI Syariah, dan PT BRI Syariah yang nantinya akan bernama PT Bank Syariah Indonesia dan akan efektif pada Senin (1/2). Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) berkomitmen memberi manfaat bagi umat Islam khususnya, dan seluruh bangsa Indonesia pada umumnya. Wakil Direktur Utama BSI Abdullah Firman Wibowo mengatakan ini karena ekonomi syariah bersifat universal dan bermanfaat bagi semua, tak hanya umat Islam.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam ekonomi syariah termasuk industri halal yang diperkirakan mencapai Rp 4.000 triliun. Hal ini juga diperkuat dengan tren hijrah pada generasi milenial saat ini.

Baca Juga

Melihat demografi jumlah penduduk Muslim dan perubahan perilaku masyarakat saat ini, banyak potensi pada Ekosistem Halal yang bisa menjadi fokus tumbuh BSI. Seperti sektor pendidikan Islam, kosmetik halal, fashion Islami, dan tentunya pengelolaan dana sosial zakat, infaq, sedekah dan wakaf (Ziswaf).

"Oleh karena itu, banyak strategi yang akan ditempuh BSI untuk mengoptimalkan potensi tersebut seperti berkolaborasi dengan masjid yang diposisikan BSI sebagai episentrum literasi Islam dan kegiatan umat," katanya dalam acara 9th ASEAN Universities International Conference on Islamic Finance (AICIF) 2021.

Dari data Kemenag, saat ini terdapat lebih dari 250 ribu masjid terdaftar di Indonesia. Dengan jumlah masjid tersebut, terdapat peluang ekonomi dari potensi penghimpunan Ziswaf dengan nilai mencapai Rp 400 triliun."Saya pikir di sini fungsi BSI untuk memanfaatkannya dengan banyak kegiatan terutama pada segi sosial untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Di sisi lain, masalah pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk meninggalkan metode konvensional dan beralih secara digital. Adapun dalam hal ini perseroan enggan menganggapnya sebagai masalah, melainkan dijadikan peluang.

Firman menyebut, bank perlu memiliki posisi yang solid di industri. Dengan fenomena munculnya platform solusi keuangan baru seperti fintech, perbankan dituntut melakukan transformasi dalam sisi digital banking.

Oleh karena itu BSI memberikan one stop solution untuk mengakomodir berbagai kebutuhan nasabah melalui BSI Mobile. Setelah integrasi internal rampung dan diberlakukannya single system pada 1 November lalu, produk dan layanan digital BSI menjadi lebih beragam dan semakin baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement