Kamis 18 Nov 2021 19:31 WIB

LinkAja Syariah Jalin Kerja Sama dengan NU dan Paybill

LinkAja menyediakan layanan keuangan Nahdlatut Tujjar Digital Syariah.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Layanan Syariah LinkAja.
Foto: ist
Layanan Syariah LinkAja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam rangka memperluas pengembangan layanan keuangan digital Syariah di Indonesia, LinkAja melalui Layanan Syariah LinkAja meresmikan kerja sama dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan PT Pilar Tagihan Indonsial (Paybill). Melalui kerja sama ini, LinkAja menyediakan layanan keuangan Nahdlatut Tujjar Digital Syariah di platform Layanan Syariah LinkAja dan memfasilitasi masyarakat umum dan masyarakat Nahdliyin yang belum mendapatkan akses perbankan.

Layanan ini mampu memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat Nahdliyin, seperti: kebutuhan esensial, solusi sedekah Jumat dan infak untuk sesama anggota, dan sebagai solusi penyaluran dana pemerintah dan insentif prakerja. Direktur Marketing LinkAja Wibawa Prasetyawan mengatakan, pihaknya melihat kolaborasi ini sebagai peluang yang sangat berpotensi untuk perluasan layanan keuangan digital berbasis syariah LinkAja ke seluruh daerah di Indonesia.

Baca Juga

Layanan Keuangan Nahdlatut Tujjar Digital Syariah (NTDS) merupakan program literasi keuangan digital bagi warga Nahdliyin dan masyarakat umum. "Kami harap dengan lengkapnya fasilitas layanan keuangan digital berbasis syariah yang hadir melalui kolaborasi ini dapat mendorong transformasi masyarakat untuk beralih ke digital," ujar Wibawa dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (18/11).

Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, melalui kerja sama ini pihaknya mengharapkan sejumlah 1 juta masyarakat Nahdliyin dapat menikmati kolaborasi layanan keuangan digital Syariah ini. "Potensi kerjasama ini mencapai 32 juta anggota Muslimat NU, bahkan lebih luas lagi yaitu mencapai 80 juta warga Nahdliyin," kata Khofifah.

 

Ekosistem Nahldatut Tujjar telah tersebar di 34 provinsi di Indonesia, bahkan negara-negara di luar negeri seperti Taiwan dan Arab Saudi, sehingga kolaborasi ini diharapkan mampu memfasilitasi masyarakat untuk literasi keuangan digital syariah dalam ruang Lingkup global. 

Nahdlatut Tujjar adalah ekosistem NU yang bergerak dalam bidang ekonomi. Sementara Muslimat NU adalah organisasi perempuan NU, salah satu badan otonom di dalam ekosistem NU. 

Direktur Utama PT Pilar Tagihan Indonesia Arief R Yulianto mengatakan, pihaknya berharap peran Paybill dalam kolaborasi ini mampu mempercepat laju perluasan jangkauan Layanan Keuangan Nahdlatut Tujjar Digital Syariah melalui platfom Layanan Syariah LinkAja.

"Dengan pelatihan dan pendampingan yang konsisten bagi para Muslimat NU, diharapkan sosialisasi yang akan dilakukan lebih efektif dan mendorong masyarakat, bukan hanya Nahdliyin tapi juga masyarakat umum untuk segera beralih ke layanan keuangan digital berbasis syariah," kata Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement