REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta para pemimpin daerah untuk mengoptimalkan lahan pertanian yang ada secara maksimal. Hal itu disampaikan Mentan saat melakukan gerakan olah tanam jagung di Desa Pangeureunan, Limbangan, Garut, Jawa Barat, pekan lalu.
Perlu diketahui, optimalisasi tanam ini dilakukan petani Garut di dataran tinggi wilayah Kecamatan Limbangan. Garut diyakini akan mampu memenuhi kebutuhan jagung Jawa Barat dengan produktivitasnya mencapai 550 ribu ton pertahun.
"Saya hari ini berbahagia melihat apa yang telah dilakukan Kabupaten Garut. Saya kira kalau kita semua perhatian pada pertanian, maka Insyaallah ekonomi kita akan pulih dan masyarakat tidak perlu risau lagi atas berbagai tantangan yang ada," ujarnya, Ahad (14/11).
Ia mengakui, sejauh ini ada dua tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian. Pertama adalah tantangan cuaca dan kedua adalah krisis pandemi. Namun keduanya bukan alasan untuk tidak berproduksi, mengingat pertanian sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi dan mekanisasi.
"Cuaca yang panas dingin itu harus kita hadapi. Begitupun dengan hama, sesudah hama tentu saja yang terakhir yang tidak kita harapkan adalah bencana alam. Kalau tiga-tiganya mampu di antisipasi, pertanian kita tidak akan bersoal lagi," katanya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi mengatakan produktivitas jagung di Kecamatan Limbangan sangat luar biasa. Bahkan diperkirakan, produksi disana mampu memenuhi kebutuhan pakan Jawa Barat.
"Di Garut ini hamparannya sekitar 4.000 hektare yang ada di kecamatan limbangan. Dan di sebelahnya ada kecamatan Nagrek sekitar 2.000 hektare. Ini dua kecamatan saja kalau di jumlah pada musim tanam sangat luar biasa. Dan sesuai arahan Bapak Menteri, ke depan potensi ini bisa di dorong untuk eskpor," katanya.