Senin 15 Nov 2021 00:40 WIB

Austria Karantina Orang-Orang yang tidak Divaksinasi

Hanya 65 persen dari total populasi di Austria yang sudah divaksinasi.

Rep: Puti Almas/ Red: Friska Yolandha
Pusat karantina (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Pusat karantina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, VIENNA — Pemerintah Austria menyetujui aturan ketat bagi orang-orang yang belum mendapatkan vaksinasi. Ini dilakukan untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). 

Kanselir Austria Alexander Schallenberg tengah mengadakan pembicaraan, untuk menyetujui rencana karantina wilayah atau lockdown bagi orang-orang yang tidak divaksinasi mulai Senin (15/11). Ia menyebut bahwa rencana ini akan diberlakukan di dua wilayah, diantaranya adalah Salzburg dan utara negara itu.

Menurut Schallenberg, di dua wilayah tersebut banyak warga yang memilih untuk tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19. Dengan diberlakukannya lockdown, orang-orang hanya akan diizinkan meninggalkan rumah untuk tujuan tertentu, seperti pergi ke dokter atau membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya. 

Menteri Kesehatan Austria Wolfgang Mueckstein mengatakan pemerintah juga akan memperkenalkan persyaratan vaksin untuk orang yang bekerja di industri perawatan kesehatan. Meski demikian, belum ditentukan kapan aturan tersebut akan berlaku.

Dalam beberapa waktu terakhir, Austria mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19. Pada Sabtu (13/11), Austria mencatat hingga 13.152 kasus penyakit wabah terbaru, naik dari 11.798 sehari sebelumnya.

Di Austria, orang-orang yang tidak divaksinasi telah dilarang memasuki restoran, hotel, dan acara dengan kapasitas lebih dari 25 orang. Secara keseluruhan, hanya 65 persen dari total populasi di Austria yang sudah divaksinasi Covid-19. 

Austria menjadi negara dengan salah satu tingkat vaksinasi Covid-19 terendah di Eropa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement