Ahad 14 Nov 2021 16:46 WIB

Pascakebakaran Kilang Cilacap Pertamina Lakukan Investigasi

Seluruh operasional Kilang Cilacap berjalan dengan normal seperti biasanya.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kondisi terkini tangki 36 di area kilang cilacap yang terbakar tadi malam.
Foto: dok. Pertamina
Kondisi terkini tangki 36 di area kilang cilacap yang terbakar tadi malam.

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Pertamina bakal melakukan evaluasi dan investigasi terkait insiden kebakaran pada salah satu fasilitas kilang, di RU Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang baru dapat dipadamkan Ahad (14/11) sekitar pukul 07.45 WIB.

Evaluasi serta investigasi bakal dilakukan sebagai langkah pencegahan, agar insiden kebakaran pada faslitas kilang Pertamina bisa dihindari, di masa yang akan datang.

Direktr Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati mengungkapkan, pascapenanganan --kebakaran dan fasilitas kilang Pertamina Cilacap-- Pertamina akan melakukan evaluasi dan investigasi yang menyeluruh terkait insiden di Kilang Cilacap tersebut.

‘Evaluasi dan investigasi ini sangat penting dan kita akan ambil lesson learnednya (pengalaman) dari insiden Cilacap ini,” ungkapnya, dalam keterangan pers yang disampaikan secara virtual dari Jakarta, Ahad (14/11).

Selain evaluasi dan investigasi, lanjut Nicke, penanganan masyarakat di sekitar lokasi kebakaran juga menjadi prioritas utama. Masyarakat di sekitar lokasi kilang yang terbakar sempat dialihkan ke lokasi yang lebih aman.

Namun semalam semua sebagian dari mereka sudah kembali ke rumah masing- masing dan jika masyarakat ada yang mengeluhkan kesehatannya, Pertamina telah menyiapkan tim medis jika memang diperlukan.

Di lain pihak, ia juga memastikan pasokan BBM dan juga Elpiji kepada masyarakat tidak mengalami gangguan atas peristiwa kebakaran tersebut dan fasilitas kilang Cilacap tetap akan dioperasikan secara normal.

Nicke juga menjamin pasokan BBM dan LPG aman dan tidak terganggu akibat insiden tersebut. Sehingga ia juga berharap tidak ada ada kepanikan (panic buying) oleh masyarakat karena stok BBM dan LPG sangat aman.

Bahkan beberapa produk ini di atas standar minimum, jadi ini sudah melebihi standar stoknya. “Saya ucapkan terima kasih kepada tim Pertamina dan semua pihak baik di daerah maupun pusat, yang telah memberikan dukungan dalam penanganan kebakaran pada kilang Pertamina di Cilacap ini,” tegas Nicke.

Terkait dengan ketersediaan stok BBM dan LPG akibat insiden tersebut, diamini oleh CEO Subholding Commercial and Trading, Alfian Nasution. Ia menegaskan bahwa stok baik nasional maupun lokal terjaga dengan baik.

Untuk stok BBM jenis Premium saat ini berada di posisi 27 hari, Pertamax 15 hari, Pertalite di atas 10 hari, Solar 20 hari, Avtur 35 hari serta Pertamax Turbo 50 hari.

“Dengan demikian kami sampaikan masyarakat tidak perlu khawatir, pendistribusian BBM dan LPG berlangsung seperti biasanya baik di daerah Jawa Tengah maupun sebagian Jawa Barat yang merupakan cover area dari kilang Cilacap,” tegas Alfian.

Sebelumnya, peristiwa terbakarnya salah satu tangki di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah telah berhasil dikendalikan. PT Pertamina memastikan Kilang Cilacap juga dapat beroperasi secara normal, baik saat terjadi kebakaran maupun setelah kebakaran dapat ditangani.

CEO Subholding Refinery and Petrochemical Djoko Priyono mengatakan, satu unit tangki di area Kilang Cilacap mengalami insiden pada Sabtu (13/11) sekitar pukul 19.20 WIB tersebut, berhasil dipadamkan menyeluruh pada Ahad sekitar pukul 07.45 WIB dan status darurat (emergency) juga telah dicabut pada pukul 09.15 WIB.

Selama terjadi insiden di tangki, seluruh operasional Kilang Cilacap berjalan dengan normal seperti biasanya. Jadi tidak ada yang terganggu karena Pertamina bisa melakukan penyekatan di tangki tersebut sehingga semua operasional tetap berjalan seperti biasanya.

Selain penangan dengan penyekatan terhadap tangki yang terbakar dan tangki disekitarnya, juga dilakukan pengendalian fluida di tangki yang terbakar tersebut. “Selanjutnya juga dilakukan cooling (pendinginan) di seputar tangki yang terbakar dan dilakukan offensive fire fighting ke titik api di tangki tersebut,” jelasnya.

Dengan Offensive fire fighting, masih kata Djoko, maka api dapat dikendalikan dan dapat dipadamkan secara total semuanya pada Ahad pagi pukul 07.45 WIB.

Djoko menegaskan tim Pertamina juga melakukan pengendalian pencemaran lingkungan. Di antaranya melakukan standby peralatan penanggulangan lolosan minyak dan pemasangan ‘absorbent’ pada parit- parit di sekitar kilang Pertamina Cilacap.

“Selain itu juga dilakukan patroli vacuum truck di dalam kilang dan juga monitoring oleh kru oil man di sekitar tangki,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement