Senin 08 Nov 2021 20:15 WIB

BNPB: Beberapa Titik Banjir di Jabodetabek Mulai Surut

Tersisa 6 RT yang masih terendam banjir di wilayah DKI Jakarta.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Warga melintasi banjir yang merendam kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, Senin (8/11). Banjir yang disebabkan meluapnya sungai Ciliwung itu mulai surut. Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Warga melintasi banjir yang merendam kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, Senin (8/11). Banjir yang disebabkan meluapnya sungai Ciliwung itu mulai surut. Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan banjir yang sempat terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), mulai berangsur surut pada Senin (8/11). Berdasarkan pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), wilayah DKI Jakarta yang tertimpa banjir, seperti di Jakarta Timur berangsur surut.

“Untuk wilayah Jakarta Selatan, seperti Pesanggrahan, Mampang, dan Cipulir, masih terpantau genangan,” kata Abdul dalam keterangan tertulis, Senin (8/11). 

Baca Juga

Genangan air juga masih terlihat di Kota dan Kabupaten Bekasi, yaitu Perumahan Pondok Timur Indah dengan ketinggiaan air sekitar 10 hingga 20 sentimeter. Selain itu, masih ada warga yang mengungsi akibat banjir. Di Jakarta Timur, ada 164 orang mengungsi dan di Jakarta Selatan 97 orang.

Untuk Kota dan Kabupaten Bogor dan Kota Depok, banjir terpantau surut. Ini juga terlihat di dua wilayah administrasi di bawah Provinsi Banten, Tangerang dan Tangerang Selatan sehingga aktivitas masyarakat berjalan kembali normal.

Abdul mengingatkan, prakiraan cuaca dalam dua hari kedepan, Jabodetabek masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. “Warga di tingkat kecamatan dapat mengakses informasi prakiraan cuaca melalui aplikasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” ujar dia.

Lebih lanjut, Abdul mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mencegah dan mengindari dampak bahaya hidrometeorologi. Masyarakat dapat memantau potensi bahaya, seperti genangan melalui situs web petabencana.id atau berpartisipasi memberikan informasi lapangan melalui sosial media yang nantinya akan ditampilkan pada situs tersebut.

“Masyarakat juga dapat mengakses aplikasi inaRISK untuk memantau potensi bahaya dan risiko di sekitar sehingga dapat lebih siap dalam mengantisipasi potensi bahaya,” tambahnya. 

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan tersisa enam rukun tetangga (RT) yang masih terendam banjir dari 30.470 RT. Enam RT tersebut terdapat di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement