Kamis 04 Nov 2021 20:46 WIB

Pembudidaya Lele di Cirebon Manfaatkan Teknologi

EFishery membantu pembudidaya memberi pakan lele secara merata dan teratur.

Pekerja mengoperasikan e-Fishery untuk memberi pakan ikan.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja mengoperasikan e-Fishery untuk memberi pakan ikan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pembudidaya ikan lele dari Desa Dukuh, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memanfaatkan teknologi pakan ikan, untuk meningkatkan hasil budi daya.

"Sebelum menggunakan teknologi eFishery, setiap kolam lele hanya menghasilkan 700 kilogram, tapi sekarang sudah bisa 1,3 ton," kata pembudidaya ikan lele asal Desa Dukuh, Kabupaten Cirebon Jimat Ali Santoso di Cirebon, Kamis (4/11).

Baca Juga

Jimat mengatakan, perkenalannya dengan teknologi eFishery baru satu tahun yang lalu. Pada waktu itu, Jimat merasa bingung memberi makan ikan lele budidaya sebab perkembangan ikan tidak merata sehingga butuh waktu lama untuk memilih ketika panen tiba. Selain itu banyak ikan yang tidak masuk kriteria pasar.

Hal tersebut, kata Jimat, disebabkan pola makan yang tidak teratur, serta belum merata. Sehingga banyak ikan yang masih kelaparan. Hal itu menjadikan ikan tumbuh tidak seragam.

"Alat ini (eFishery) cara kerjanya memberikan makan ikan dan lontarannya juga jauh sehingga ikan yang ada di kolam bisa makan semua. Selain itu kita juga tinggal setel melalui aplikasi di gawai. Jadi di mana pun kita bisa memberi makan dengan teratur," kata dia menjelaskan.

Jimat yang juga sebagai ketua Kelompok Pembudidaya Lele Balong Sewu, Desa Dukuh, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, mengaku akan terus mengedukasi pembudidaya lainnya, agar dapat menerapkan teknologi. Karena pada era digital seperti saat ini, semua bisa semakin efisien, dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pembudidaya ikan.

"Harapannya bisa diikuti semua pembudidaya, karena pendapatan kita bisa lebih meningkat," ujarnya.

Sementara Co-Founder dan Chief of Staff eFishery Chrisna Aditya mengatakan, secara nasional pembudidaya yang sudah bermitra dengan eFishery sebanyak 20 ribu. Diharapkan pada akhir tahun ini bisa menjangkau lebih banyak lagi.

"Saat ini sudah lebih dari 20 ribu pembudidaya yang menjadi bagian dari eFishery selama delapan tahun berdiri," kata Chrisna.

Ia mengatakan, potensi budi daya cukup besar. Sehingga eFishery secara konsisten melahirkan berbagai terobosan yang mampu mengakselerasi pertumbuhan industri akuakultur, contohnya dengan menciptakan aplikasi eFisheryKu.

Platform ini dirancang khusus untuk mempermudah aktivitas budidaya ikan, mulai dari awal hingga akhir proses budidaya. "Aplikasi ini menyediakan berbagai kebutuhan para pembudidaya, mulai dari akses terhadap pembelian pakan, penjualan ikan, hingga pengajuan permodalan," tutur dia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement