REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp 19,07 triliun pada kuartal III 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 35 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,15 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, kenaikan laba didorong pertumbuhan pendapatan bunga sebesar enam persen atau Rp 91,01 triliun.
“Beban bunga turun 35 persen atau Rp 19,31 triliun, sehingga pendapatan bunga bersih meningkat 28 persen menjadi Rp 71,69 triliun,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (27/10).
Perseroan mencatat, kredit tumbuh 13 persen secara year to date (ytd) pada kuartal III 2021. Adapun realisasi ini meningkat dari sebesar Rp 899,46 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp 1.017 triliun pada kuartal III 2021.
Kemudian penghimpunan dana pihak ketiga naik 1,26 persen menjadi Rp 1.135,3 triliun. Adapun kenaikan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) sebesar 1,14 persen dari sebelumnya Rp 668,92 triliun menjadi Rp 676,59 triliun.
Dari situ, total aset konsolidasi tumbuh 7,14 persen. Adapun total aset konsolidasi per 31 Desember 2020 sebesar Rp 1.511,8 triliun naik menjadi Rp 1.619,77 triliun pada kuartal III 2021.
Perseroan mencatat, rasio kredit bermasalah (NPL) gross level 3,29 persen dan NPL net 0,86 persen. Lalu NIM dan BOPO mencatatkan rasio masing-masing sebesar 6,86 persen dan 76,37 persen.