REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mengatakan MES berupaya menjalankan arahan Presiden Joko Widodo untuk terus meningkatkan industri jasa keuangan syariah.
Kata Erick, MES terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak, mulai dari Kementerian Agama, Kementerian Investasi, BUMN, dan organisasi massa, dalam mengakselerasi peningkatan sektor industri syariah.
"Kami dan Kemenag telah menginisiasi Islamic Finance Summit 2021 bertema Driving The Growth of The Halal Industry in The New Normal Economy. Karena memang kita sebagai negara Muslim terbesar ingin industri halal dan juga ekonomi syariah menjadi pemain yang bisa menyeimbangkan ekonomi," ujar Erick saat peringatan Hari Santri Nasional dan Peluncuran Logo Baru MES di Jakarta, Jumat (22/10)
Erick mengatakan, pengembangan ekonomi syariah mulai memperlihatkan hasil. Salah satu indikasinya, pertumbuhan ekonomi syariah yang dibawa Bank Syariah Indonesia (BSI) lebih tinggi dibandingkan bank Himbara.
"Ini merupakan kesempatan yang luar biasa, bila berkenan Bapak Presiden, kami juga ingin mengajukan terobosan sistem bagi hasil yang selama ini dianggap lebih mahal sedikit daripada bunganya," ucap Erick.
Erick meminta dukungan Gubernur BI dan Menteri Keuangan agar hal ini dapat terealisasi. Erick meyakini penurunan tingkat bagi hasil akan bermanfaat bagi para pengusaha yang pada saat ini menjadi bagian terpenting untuk keseimbangan ekonomi Indonesia.
Erick menyampaikan MES juga terus mendorong program dalam mendukung pengembangan ekonomi pesantren dan santri.
"Kemarin kita bersama BI Indonesia Internasional Halal Fair. Ini sesuatu yang kita perlihatkan kepada dunia bahwa kita juga mempunyai produk-produk halal unggulan dengan merek-merek lokal," lanjut Erick.
MES bersama Kementerian Investasi, lanjut Erick, juga telah menberikan sertifikasi halal gratis bagi UMKM sejalan dengan sistem OSS yang sedang dikembangkan Kementerian Investasi. Selain itu, MES juga telah menggelar webinar nasional wakaf produktif guna mengembangkan perbaikan ekosistem industri wakaf.
Erick menambahkan MES juga bekerja sama dengan Pertamina dalam program Pertashop untuk pondok pesantren. Erick menyebut dua ribu dari total 10 Pertashop diberikan kepada pondok pesantren agar menjadi bagian keseimbangan ekonomi. Erick menyebut program Pertashop telah diberikan kepada 323 pesantren hingga saat ini.
"Untuk bursa, kemarin kita berinisiasi dengan meluncurkan indeks saham IDX MES BUMN ke-17 sebagai bagian menjaga BUMN yang sesuai dengan prinsip syariah, tentu seperti BSI salah satunya yang masuk ke dalam indeks tersebut," ungkap Erick.