REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur mengadakan pelatihan pengembangan sumber daya manusia (SDM), keuangan agribisnis, dan budi daya tanaman hortikultura bagi 30 petani holtikultura di Desa Sebuntal dan Desa Semangko Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kertanegara. SVP Umum Pupuk Kaltim Ardi Harto Mulyo mengatakan, pelatihan yang digelar pada 21-22 Oktober tersebut merupakan bagian dari pendampingan Pupuk Kaltim bagi para petani binaan perusahaan.
Ia mengatakan, perusahaan ingin agar program CSR yang dijalankan Pupuk Kaltim memberikan dampak lebih signifikan terhadap produktivitas petani dan pengembangan sektor pertanian masyarakat. Tujuannya agar taraf hidup dan kesejahteraan petani binaan dapat semakin meningkat.
"Kami ingin meningkatkan pengetahuan dan kapasitas petani binaan dalam pengelolaan manajemen pertanian," kata Ardi dalam keterangannya, Jumat (22/10).
Ardi menjelaskan, perusahaan memfokuskan pelatihan berupa peningkatan pengetahuan dan pengembangan wawasan petani terkait pengelolaan usaha tani hortikultura, yang mencakup subsistem dari hulu hingga hilir. Hal ini dinilai sangat diperlukan sebagai bekal dalam pengembangan produktivitas pertanian masyarakat melalui penguatan kelembagaan pertanian, selain bantuan modal bagi para petani.
"Pelatihan ini bagian dari upaya Pupuk Kaltim untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para petani, khususnya di Kecamatan Marangkayu terhadap pengelolaan sumber daya pertanian yang lebih baik dan maksimal,” ucapnya.
Melalui pelatihan ini, lanjut Ardi, para petani binaan dapat meningkatkan pemahaman terkait pengelolaan keuangan dan pembiayaan usaha tani, termasuk mengembangkan sumber daya pertanian pada budi daya tanaman hortikultura. Dari bekal tersebut, petani binaan diharapkan tidak hanya mendapatkan manfaat dari sisi produktivitas pertanian, tapi juga mampu mendongkrak kesejahteraan petani secara berkesinambungan.
"Dari upaya yang dilakukan, kita ingin meningkatkan peran dan andil dalam mendukung kedaulatan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian dalam negeri,” ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Kepala UPT Penyuluhan Pertanian Peternakan Marangkayu Misran Bahtiar, mengapresiasi langkah Pupuk Kaltim untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan petani melalui pelatihan yang dilaksanakan. Dia berharap materi yang diberikan dapat dipahami dengan baik para petani, sehingga bisa diterapkan dalam aktivitas harian serta berdampak pada produktivitas tanaman maupun pengembangan potensi pertanian di Marangkayu.
"Kami mendorong petani untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan, utamanya pengelolaan kelembagaan dan keuangan kelompok tani dari pelatihan ini, Semoga kegiatan ini berkesinambungan,” kata Misran.