Sabtu 23 Oct 2021 00:10 WIB

Peringkat Ke-4 Dunia, Jokowi: Ekonomi Syariah Tumbuh Pesat

Jokowi meminta Indonesia menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, ekonomi syariah Indonesia saat ini telah berkembang cukup pesat. Bahkan, berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report, ekonomi syariah Indonesia pada 2020 telah berada di peringkat ke-4 dunia.
Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, ekonomi syariah Indonesia saat ini telah berkembang cukup pesat. Bahkan, berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report, ekonomi syariah Indonesia pada 2020 telah berada di peringkat ke-4 dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, ekonomi syariah Indonesia saat ini telah berkembang cukup pesat. Bahkan, berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report, ekonomi syariah Indonesia pada 2020 telah berada di peringkat ke-4 dunia.

Hal ini disampaikan Jokowi saat peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021 dan peluncuran logo baru masyarakat ekonomi syariah di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/10).

“Tahun 2018, ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat 10 besar dunia, ini di 2018. Kemudian di tahun 2019, naik menjadi peringkat 15. Dan tadi seperti yang disampaikan oleh bapak Wapres, di tahun 2020, ekonomi syariah Indonesia sudah berada di peringkat 4 dunia. Naik, naik, naik terus,” ujar Jokowi.

Presiden pun menekankan agar Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia harus menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah dan industri halal di dunia. Indonesia, kata dia, harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia.

Meskipun mengalami perkembangan yang cukup pesat, namun Jokowi meminta agar pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya tak berpuas diri. Menurut dia, perlu ada upaya sinergis antar pemangku kepentingan agar ekonomi syariah di Indonesia dapat tumbuh lebih pesat lagi.

“Dan itulah peran penting yang harus dimainkan oleh masyarakat ekonomi syariah,” tambahnya.

Jokowi berharap, masyarakat ekonomi syariah menjadi jembatan bagi seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah untuk membangun ekosistem ekonomi syariah di Indonesia, membangun ekonomi inklusif yang memberdayakan dan mampu bertahan menghadapi berbagai macam krisis.

Sebagai organisasi keumatan, masyarakat ekonomi syariah pun diharapkan bisa menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah yang menyentuh ekonomi umat secara langsung, melahirkan lebih banyak wirausaha dari kalangan santri, dan menggerakkan perekonomian yang inklusif.

Karena itu, Presiden juga mendorong munculnya lebih banyak wirausahawan dari kalangan santri dan lulusan pondok pesantren."Orientasi santri seharusnya bukan lagi mencari pekerjaan, tetapi sudah menciptakan kesempatan kerja bagi banyak orang, menebar manfaat seluas-luasnya bagi umat," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement