Sabtu 16 Oct 2021 22:53 WIB

Erick Thohir: Pertamina Targetkan Bangun 10 Ribu Pertashop

Menurut Erick, Pertashop bisa menyerap banyak tenaga kerja.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan kerja di Lampung, Sabtu (16/10).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan PT Pertamina dapat membangun 10 ribu Pertashop dalam tiga tahun ke depan. Banyaknya Pertashop tersebut diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebagai dampak pandemi Covid-19. 

"Kita membangun ekonomi yang seimbang. Dengan 10 ribu Pertashop ini, masing-masing tiga pekerja, berarti ada 30 ribu pekerja yang tercipta secara langsung," kata Erick Thohir pada Sosialisasi Nasional Program Percepatan Implementasi Pertashop kepada BUMDes dan BUMDes di Bandar Lampung, Sabtu (16/10).

Baca Juga

Dia mengatakan, krisis ekonomi pada tahun 1998 dan tahun 2008 itu hanya terjadi pada sektor finansial, tidak sampai menyentuh masyarakat kalangan bawah. Sementara pandemi Covid-19 memiliki dampak yang cukup dalam kepada masyarakat. 

"Sesuai arahan Presiden adalah sebuah keharusan BUMN menjadi lokomotif pembangunan dengan program yang menyentuh rakyat," katanya.

Dia menambahkan, program yang memberikan akses kemudahan dalam menciptakan ekonomi baru, yakni membantu pendanaan/permodalan, pendampingan, dan membuka akses pasar, salah satunya adalah dengan Pertashop.

Untuk itu, ia optimistis PT Pertamina (Persero) dapat membangun 10.000 Pertashop dalam tiga tahun ke depan. Dengan penambahan jumlah Pertashop tersebut diharapkan mampu menyerap tenaga kerja yang banyak.

Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, program Pertashop harus didorong secara bersama-sama agar dapat memberikan manfaat yang maksimal. Diantaranya adalah dengan mempermudah akses BBM kepada masyarakat.

"Jadi bukan cuma BBM-nya saja yang kita sediakan, tapi juga aksesnya. Menteri BUMN telah menargetkan 10.000 Pertashop untuk tiga tahun ke depan, tahun lalu telah tercapai 2448 Pertashop, akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai 3.200 lokasi Pertashop," katanya.

Dia mengatakan, karena yang dijual adalah bahan bakar non-subsidi, maka hal tersebut dapat berkontribusi secara langsung terhadap pelestarian lingkungan, yakni dengan menurunnya gas emisi karbon sebagai dampak peralihan penggunaan dari premium ke pertamax.

"Setidaknya telah terjadi penurunan 5.1 juta ton gas emisi dengan peralihan dari premium ke pertamax, dan dapat ditingkatkan hingga 12 juta ton dimasa yang akan datang," ujar Nicke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement