Jumat 15 Oct 2021 16:54 WIB

Warga Garut Meninggal Setelah Vaksinasi, Begini Kronologinya

Dinkes Garut masih menunggu hasil observasi penyebab meninggalkan korban.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ilham Tirta
Ilustrasi Mayat
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Mayat

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seorang warga berusia 59 tahun di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, dilaporkan meninggal dunia pada Senin (11/10). Warga itu diketahui baru menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama beberapa hari sebelumnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya warga tersebut. Kasus itu masih diobservasi oleh Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca-Imuniasi (KIPI) Jawa Barat (Jabar). "Kita belum terima hasilnya dari provinsi," kata dia, Jumat (15/10).

Leli menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Berdasarkan laporan yang diterimanya, warga itu menjalani vaksinasi pada Kamis (7/10). Kemudian, pada Sabtu (9/10), yang bersangkutan merasakan nyeri di bagian dada. Karena nyerinya tak mereda, keluarga membawanya ke rumah sakit pada Ahad (10/10).

Namun, pada Senin (11/10), yang bersangkutan pulang paksa dari rumah sakit. Warga itu dilaporkan meninggal pada Senin malam di rumahnya.

Menurut dia, saat melalukan vaksinasi, warga itu dinyatakan telah lolos skrining. Karenanya, petugas di lapangan tak segan menyuntikkan vaksin kepadanya.

"Saat skrining, sudah sesuai prosedur dan dinyatakan lolos. Terlepas dari dia jujur atau tidak, kita tak tahu. Tapi berdasarkan pemeriksaan, dia lolos," kata Leli.

Ia belum bisa memastikan penyebab nyeri dada yang dirasakan warga tersebut. Menurut dia, hal itu masih dalam kajian Komda KIPI Jabar.

Dengan adanya kejadian itu, Leli mengimbau masyarakat tak perlu takut untuk divaksin. Sebab, vaksin Covid-19 lebih banyak memberikan manfaat dalam penanganan pandemi. Berkat gencarnya vaksinasi yang dilakukan, imbasnya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut terus melandai.

"Kejadian ini hanya 0,000 berapa persen. Ini juga belum ada hasil apakah efek vaksin, atau dia punya riwayat penyakit sebelumnya. Jadi intinya tak usah takut divaksin, karena vaksin ini lebih banyak manfaatnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement