REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- PT Nindya Karya terus mengoptimalkan pengerjaan proyek penataan kawasan pariwisata Pantai Malalayang, Kota Manado yang ditargetkan tuntas pada akhir 2021.
"Mudah-mudahan tidak terkendala cuaca yang terkadang ekstrem sehingga mengakibatkan pekerjaan tertunda," ujar Site Engineering Manager PT Nindya Karya Erik Prima di Manado, Kamis (14/10).
Ia menjelaskan, saat ini pemancangan pondasi tiang pancang untuk tower dan dermaga sebanyak dua unit telah selesai, yang kemudian akan berfungsi menjadi warung terapung. "Tanahnya keras sehingga harus dibor, kemudian dipasang tiang pancang. Selesai ini akan dilanjutkan pemasangan tiang pancang di lokasi lainnya," kata Erik menjelaskan.
Saat ini, PT Nindya Karya juga membangun sebanyak empat warung apung, yang nantinya akan digunakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Mereka sebelumnya berdagang di kawasan itu.
"Kemarin pemasangannya sempat terhenti karena gelombang tinggi. Mudah-mudahan ke depan tidak ada kendala seperti itu lagi," kata Erik.
Pekerjaan lanjutan, sebut dia, yaitu pedestrian yang capaiannya diperkirakan sudah 80 persen serta menyelesaikan bagian-bagian untuk akses darat ke bangunan. "Masih on progress juga pekerjaan elektirikal dan toilet, serta ikon bola dunia yang dikelilingi ikan purba khas perairan Sulawesi sebagai pengganti ikon Boboca," kata Erik menambahkan.
Untuk memacu percepatan penyelesaian proyek ini, sedang diusulkan metode beton pracetak serta penambahan pekerja. "Khusus tenaga kerja barusan ditambah sebanyak 20 orang dari Kota Manado, diperkirakan pekerjaan ini menyerap sebanyak 180 pekerja," katanya.
Dia mengharapkan proyek penataan kawasan pariwisata Pantai Malalayang dan Bunaken bisa selesai akhir tahun, asalkan pemancangan tiang di Bunaken bisa dimulai November.