Kamis 07 Oct 2021 14:44 WIB

Pakar: Perekonomian Indonesia Segera Rebound

Rebound ekonomi tak akan terjadi jika terjadi gelombang ketiga Covid-19.

Suasana Mall Senayan City di Jakarta, Rabu (22/9). Pakar marketing Yuswohady memperkirakan perekonomian Indonesia segera rebound.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana Mall Senayan City di Jakarta, Rabu (22/9). Pakar marketing Yuswohady memperkirakan perekonomian Indonesia segera rebound.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pakar marketing Yuswohady memperkirakan perekonomian Indonesia segera rebound. Ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya optimisme dan belanja masyarakat setelah melewati gelombang kedua COVID-19 pada Juni-Juli 2021.

"Kuartal IV 2021 tanda-tanda rebound itu makin kelihatan, persiapan untuk recovery," kata Yuswohady dalam bincang virtual bertajuk New Normal Talks: Narasi Bisnis Pascavaksin yang diadakan Telkom Indonesia di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/10).

Yuswohady mengemukakan saat ini muncul fenomena dan tren revenge travel atau aksi balas dendam berlibur setelah 1,5 tahun terkunci PPKM. Kawasan Puncak macet, pariwisata Bali bergeliat, resto, kafe, dan tempat umum lainnya juga mengalami hal sama.

"Tingkat okupansi kawasan The Nusa Dua Bali periode Januari-Juni 2021 terus mengalami peningkatan, 7,71 persen hingga 19,88 persen," katanya.

Menurut Yuswohady, pada kuartal IV 2021 perekonomian Indonesia akan tumbuh pesat dan mencapai puncaknya hingga kuartal I atau semester I 2022 sebelum menuju keseimbangan baru. Namun Yuswohady menggarisbawahi bahwa rebound tersebut terjadi apabila pada kurun waktu tersebut tidak dibarengi dengan munculnya gelombang ketiga COVID-19.

Ketika masyarakat makin berani keluar untuk membelanjakan uang dan waktunya pada November-Desember 2021, katanya, memang ada kekhawatiran pada awal 2022 muncul gelombang ketiga. Akan tetapi, katanya mengingatkan, kalaupun terjadi penambahan kasus COVID-19, jumlahnya tidak akan semeledak seperti pada gelombang kedua pada pertengahan 2021.

Menurut penulis puluhan buku marketing tersebut, hal itu terjadi karena vaksinasi sudah berjalan dengan menyasar lebih dari 94 juta penduduk. Sebanyak 50 juta lebih di antaranya sudah memperoleh dosis lengkap. 

"Jadi, vaksin ini memang benar-benar the real game changer," katanya.

Selain itu, masyarakat saat ini juga lebih pintar dan berpengalaman dalam menghadapi COVID-19, tidak seperti awal 2020. Pada awal 2020, sebagian besar masyarakat memang tidak tahu apa yang harus dilakukan kecuali hanya bagaimana bisa selamat, memenuhi kebutuhan dasar, dan bertahan hidup.

Oleh karena itu, Yuswohady memperkirakan pada 2022 bakal banyak terjadi lompatan yang dilakukan oleh pemain-pemain terbaik di bidangnya. "Tahun 2022 merupakan kesempatan membuat lompatan," katanya.

Mengutip hasil survei yang dilakukan Inventure-Alvara belum lama ini, Yuswohady mengungkapkan hampir 60 persen konsumen Indonesia yakin ekonomi bakal pulih pada 2021. Sebanyak 51,5 persen responden juga yakin pandemi berakhir pada 2021. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement