Kamis 16 Sep 2021 14:24 WIB

Mobil Rush Terguling di Jalan Tol, Tiga Orang Wafat

Tiga dari sembilan penumpang mobil tersebut meninggal dunia, lainnya luka-luka.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Mas Alamil Huda
Kecelakaan tunggal di Jalan Tol Trans Sumatra ruas Terbamggi - Kayuagung. Lampung. (Ilustrasi)
Foto: Dok Istimewa
Kecelakaan tunggal di Jalan Tol Trans Sumatra ruas Terbamggi - Kayuagung. Lampung. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sebuah Mobil Toyota Rush terguling setelah mengalami pecah ban di Jalan Tol Trans-Sumatera (JJTS) ruas Terbanggi Besar–Pematang Panggang, KM 182+600, Kamis (16/9) pagi. Tiga dari sembilan penumpang mobil tersebut meninggal dunia, lainnya luka-luka.

Kasat Lantas Polres Tulangbawang AKP Suhardo membenarkan kecelakaan tunggal terjadi di ruas jalan tol antara Terbanggi Besar sampai Pematang Panggang. “Kecelakaan tunggal,” katanya, Kamis (16/9).

Dari keterangan yang diperoleh, mobil Toyota Rush tersebut melaju dari arah Kota Bandar Lampung dengan tujuan Palembang. Mobil muatan sembilan penumpang tersebut berjalan kencang, kemudian tiba-tiba ban depan sebelah kanan pecah. Sopir kehilangan kendali sehingga mobil tersebut terguling.

Diketahui mobil tersebut dengan nomor polisi B 1043 CFK berangkat dari Tangerang tujuan Palembang, Sumatra Selatan. Tergulingnya mobil tersebut setelah menabrak pembatas jalan tol. Pengendara mobil tidak mengetahui kondisi jalan tol di Lampung yang beberapa titik bergelombang, bila kecepatan tinggi akan berdampak pada keseimbangan kendaraan.

Berdasarkan keterangan polisi, tiga penumpang yang meninggal dunia yakni Subandrio (51 tahun), Suci Putri Lestari (19), keduanya warga Kampung Waru, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang. Sedangan seorang lagi bocah berusia enam tahun Keisha Anindia Putri, warga Purwosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Penumpang yang meninggal dunia, maupun yang luka-luka sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Menggala, dan Rumah Sakit Harapan Bunda. Saat ini, arus kendaraan di jalan tol dari Bandar Lampung maupun dari Kayuagung, Sumatra Selatan, tetap normal kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement