Jumat 03 Sep 2021 16:46 WIB

Perdagangan dengan UEA Ditargetkan Naik Tiga Kali Lipat

Perjanjian dagang dengan UEA membuka peluang Indonesia ke pasar nontradisional.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Indonesia menyambut baik IUEA-CEPA.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Indonesia menyambut baik IUEA-CEPA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik peluncuran Indonesia-Uni Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) yang telah dilakukan kedua negara pada Kamis (2/9) kemarin di Bogor, Jawa Barat.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut, perjanjian perdagangan ini sangat penting. Perjanjian ini merupakan bagian dari anjungan atau jendela Indonesia untuk mengekspor ke negara-negara tujuan lain nontradisional seperti di Afrika dan di jazirah Arab.

Baca Juga

"Ini merupakan janji kami berdua antara saya dan Menteri Perdagangan di Uni Emirat Arab bahwa kami akan menyelesaikan ini berbasis persahabatan, mencari pertemanan baru, bisnis dan dagangan baru antar dua negara," ujar Lutfi di Jakarta, Jumat (3/9).

Lutfi berharap nilai perdagangan antara kedua negara dapat ditingkatkan dua hingga tiga kali lipat usai penandatanganan CEPA ini. Ia pun optimistis target tersebut dapat dicapai mengingat terdapat sejumlah bidang yang sangat menjanjikan.

"Nilai perdagangan Indonesia dan UEA sebesar 2,9 miliar dolar AS. Rencananya setelah penandatanganan CEPA ini paling tidak kita harus bisa menduakalilipatkan atau mentigakalilipatkan angka tersebut," ungkap Lutfi.

Peluncuran Perundingan IUAE-CEPA ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE-CEPA. Peluncuran ini sekaligus menandai dimulainya perundingan putaran pertama IUAE-CEPA yang dilaksanakan pada 2-4 September 2021.

Sebelumnya, kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi melalui IUAE-CEPA dicapai pada pertemuan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dengan Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, pada 8 April 2021 dan 30 Maret 2021.

Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement