Jumat 03 Sep 2021 15:35 WIB

Mullah Baradar Disebut akan Pimpin Pemerintahan Afghanistan

Taliban mengisyaratkan bakal membentuk pemerintahan yang serupa seperti Iran

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
ARSIP - Dalam foto arsip 29 Februari 2020 ini, utusan perdamaian AS Zalmay Khalilzad, kiri, dan Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin politik utama kelompok Taliban berjabat tangan setelah menandatangani perjanjian damai antara Taliban dan pejabat AS di Doha, Qatar.
Foto: AP/Hussein Sayed, File
ARSIP - Dalam foto arsip 29 Februari 2020 ini, utusan perdamaian AS Zalmay Khalilzad, kiri, dan Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin politik utama kelompok Taliban berjabat tangan setelah menandatangani perjanjian damai antara Taliban dan pejabat AS di Doha, Qatar.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Taliban akan mengumumkan segera pemerintahan barunya hari ini (3/9). Tiga sumber mengatakan kepala kantor politik Taliban, Mullah Baradar, akan memimpin pemerintahan baru di Afghanistan.

"Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang pendiri Taliban Mullah Omar, dan Sher Mohammad Abbas Stanekzai akan mengambil posisi senior di pemerintahan," kata sumber tersebut.

Baca Juga

Mullah Abdul Ghani Baradar merupakan salah satu pendiri Taliban yang ditangkap pada 2010 oleh pasukan keamanan di kota Karachi, Pakistan selatan. Dia dibebaskan pada 2018. Baradar telah kembali ke Afghanistan dari Qatar pada Selasa (17/8) atau dua hari setelah Taliban mengambil alih Kabul.

Taliban mengisyaratkan bakal membentuk pemerintahan yang serupa seperti model Republik Islam Iran. Di Iran, pemerintahannya memiliki presiden dan kabinet dan seorang pemimpin tertinggi.

Pemimpin tertinggi adalah otoritas agama yang memegang jabatan tertinggi di negara dengan kekuasaan untuk mendikte kebijakan, mengesampingkan undang-undang, dan mengesampingkan presiden. Pimpinan tinggi itu memiliki keputusan akhir dalam semua masalah negara.

Pemimpin Taliban Hibatullah Akhundzada juga dilaporkan telah dikonfirmasi sebagai pemimpin yang akan memegang otoritas tertinggi di Afghanistan. Presiden atau perdana menteri nantinya akan menjalankan negara di bawah otoritas Akhundzada.

Baca juga : Peneliti Israel: Setelah Kabul, Islam Ingin Taklukkan Roma

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement