Rabu 18 Aug 2021 11:17 WIB

Objek Wisata di Kudus Dibolehkan Gelar Simulasi Pembukaan

Pembukaan wisata diharapkan mampu memulihkan perekonomian masyarakat.

Wisatawan berjalan di kompleks Masjid Menara Kudus, di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (11/3/2021). Hari libur Isra Miraj dimanfaatkan wisatawan untuk berkunjung ke masjid peninggalan Sunan Kudus tersebut untuk beribadah dan belajar sejarah sekaligus ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat masjid itu.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Wisatawan berjalan di kompleks Masjid Menara Kudus, di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (11/3/2021). Hari libur Isra Miraj dimanfaatkan wisatawan untuk berkunjung ke masjid peninggalan Sunan Kudus tersebut untuk beribadah dan belajar sejarah sekaligus ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat masjid itu.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS--Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memperbolehkan pengelola objek wisata di daerah setempat menggelar simulasi menerima wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Objek wisata yang menggelar simulasi, harus serius mempersiapkannya mulai dari pembentukan Tim Satgas Covid-19 untuk ditugaskan di pintu masuk maupun di dalam kawasan wisata untuk mengawasi para pengunjung," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Rabu (18/8).

Petugas yang disiagakan di pintu masuk, kata dia, juga harus melakukan tugasnya mengecek suhu badan pengunjung, meminta pengunjung untuk mematuhi prokes, mulai dari mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak dengan pengunjung lain dan menghindari kerumunan. Sementara kapasitas pengunjung tentunya tidak perlu banyak-banyak karena sifatnya masih simulasi.

Sedangkan sarana yang tersedia wajib dibersihkan menggunakan disinfektan guna menjamin pengunjungnya juga aman dari paparan Covid-19. Dengan adanya simulasi tersebut, diharapkan ketika sudah ada izin dari pusat untuk buka bisa langsung beroperasi tanpa harus persiapan dari awal karena sebelumnya sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Kami tentunya berupaya memulihkan perekonomian masyarakat, salah satunya dari sektor wisata yang sejak penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ditutup total," ujarnya.

Meskipun angka kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Kudus sudah turun, masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dengan harapan aktivitas perekonomian bisa kembali jalan. Karena ketika kasusnya melonjak masyarakat yang akan terkena dampak karena aturannya akan kembali diperketat.

Penutupan objek wisata membuat salah satu pengelola wisata di Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, memasang bendera putih sebagai tanda menyerah tidak mampu menutup biaya operasional sehari-harinya karena tidak ada pemasukan sama sekali. Mereka berharap ada kebijakan dari pemerintah setempat agar memberikan kelonggaran untuk diperbolehkan buka, meskipun dengan pembatasan kapasitas pengunjung dan protokol kesehatan yang ketat agar bisa menutup biaya operasional sehari-harinya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement