Ahad 15 Aug 2021 14:59 WIB

BEI: IHSG Turun 1,03 Persen Sepekan Terakhir

Meski IHSG mengalami penurunan, rata-rata nilai transaksi harian meningkat.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan selama sepekan terakhir sebesar 1,03 persen.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan selama sepekan terakhir sebesar 1,03 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan selama sepekan terakhir sebesar 1,03 persen. IHSG melemah ke level 6.139,492 dari posisi 6.203,431 pada pekan sebelumnya. 

Meski IHSG mengalami penurunan, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencatatkan peningkatan. "RNTH meningkat sebesar 3,64 persen menjadi Rp 15,602 triliun dari Rp 15,054 triliun pada pekan lalu," kata Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Yulianto Aji Sadono, akhir pekan ini. 

Baca Juga

Selain IHSG, penurunan sebesar 1,08 persen juga terjadi pada nilai kapitalisasi pasar Bursa selama sepekan dari Rp 7.481,273 triliun menjadi Rp 7.400,658 triliun. Penurunan juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian Bursa sebesar 5,96 persen atau menjadi sebesar 1.573.789 transaksi dari 1.673.495 transaksi pada pekan sebelumnya. 

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mencatatkan penurunan sebesar 13,24 persen menjadi 23,448 miliar saham dari 27,025 miliar saham pada pekan yang lalu. Pada Jumat (13/8), investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 447,51 miliar. Sedangkan sepanjang 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 18,199 triliun. 

Pekan lalu terdapat dua pencatatan Obligasi Berkelanjutan di BEI pada Senin (9/8), yaitu Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap III Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp 300 miliar. Selanjutnya adalah pencatatan Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT BFI Finance Indonesia Tbk dengan nominal senilai Rp 1 triliun. 

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang 2021 adalah 53 emisi dari 37 Perusahaan Tercatat senilai Rp 55,33 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 470 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 425,43 triliun dan 47,5 juta dolar AS yang diterbitkan oleh 126 Perusahaan Tercatat. 

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 155 seri dengan nilai nominal Rp 4.274,01 triliun dan 400 juta dolsr AS. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 6,20 triliun. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement