REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan saat ini sudah ada tiga BUMN yang bisa memproduksi oksigen medis. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi BUMN untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia.
Erick menyebut, tiga BUMN tersebut adalah PT Krakatau Steel (KRAS), PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Erick merinci, KRAS sudah bisa memproduksi 3 ton oksigen medis per hari. Pupuk Sriwijaya pun bisa memproduksi 3 ton oksigen medis per hari.
"Hari ini PLN juga melakukan inovasi yang luar biasa, yang tadinya oksigen dari hasil proses pendinginan pembangkit dibuang, tapi ini bisa diolah untuk menjadi oksigen medis," ujar Erick dalam konferensi pers, Kamis (12/8).
Erick menjelaskan, dari 19 pembangkit yang saat ini dioperasionalkan PLN bisa memproduksi sampai 2 ton oksigen medis. Nantinya, oksigen ini akan didistribusikan ke rumah sakit rujukan Covid-19 agar bisa digunakan untuk penanganan pasien.
"Ini terus kita kembangkan. Semoga ada tambahan dari teman-teman BUMN lain," ujar Erick.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menceritakan, proses pembuatan oksigen ini memang semula adalah oksigen yang terbuang karena sebagai residu proses pendinginan pembangkit. Namun, PLN melakukan inovasi dari oksigen yang terbuang ini kemudian disuling dan dikondisikan agar bisa menjadi oksigen medis.
Oksigen murni yang dihasilkan pada proyek ini juga sudah dapat setifikasi medis dari Kementerian Kesehatan. "Ini sudah lulus uji dan bisa dimanfaatkan RS penangananan Covid-19. Ini masuk ke program CSR grup untuk program produksi oksigen murni bagi pasien Covid-19," ujar Zulkifli.