REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimis turunnya Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2021 bersifat sementara atau temporer. Perlu diketahui pada Juli, PMI Manufaktur Indonesia di posisi 40,1, pada bulan sebelumnya di 53,5.
"Saya kira turunnya PMI ini temporer. Sejalan dengan makin dibukanya aktivitas perekonomian," kata Menperin Agus dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8).
Berdasarkan analisa Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kata dia, pergerakan belanja masyarakat relatif dengan perhitungan PMI. "Kita sudah melihat tren tersebut beberapa bulan belakangan ini. Maka kami memandang program vaksinasi dan kedisiplinan protokol kesehatan menjadi kunci dari penguatan PMI," ujarnya.
Ia menambahkan, pada awal pandemi pun PMI Manufaktur Indonesia anjlok lebih parah, yakni di bawah 40. "Tapi kemudian bisa naik lagi," tegas dia.
Agus menilai, PMI turun karena industri manufaktur fokus kepada permintaan dalam negeri, sehingga saat diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat berpengaruh. Akibatnya, industri menurunkan aktivitas produksinya demi mengantisipasi turunnya permintaan.
Sebagai informasi, dalam delapan bulan terakhir sejak November 2020), PMI manufaktur Indonesia berada di atas angka 50. Hal itu menunjukkan sektor industri masih optimis.