REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lazada mendukung pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tanah Air terus berkembang. Melalui Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) Indonesia, perusahaan e-commerce itu menutup akses cross-border sejumlah produk impor.
Head of Public Affairs and Public Policy Lazada Indonesia Waizly Darwin menyebutkan, ada tiga klaster impor yang ditutup. Meliputi tekstil dan fashion, makanan dan minuman, serta kerajinan.
Ia mengatakan, sudah sejak lama Lazada berkomitmen mendukung dan memberdayakan UMKM lokal Indonesia. “Kami selalu memantau, mengkaji ulang serta memutakhirkan kebijakan di platform kami, khususnya penjualan cross-border agar tetap relevan dan sesuai kebijakan dan peraturan pemerintah," jelasnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (3/8).
Penutupan akses impor tiga klaster besar tersebut, kata dia, merupakan salah satu inisiatif yang telah dilakukan secara berkala sepanjang pandemi. Tujuannya, melindungi UMKM Indonesia sekaligus membantu mereka bertahan di tengah situasi sulit ini.
Penutupan akses impor pada beberapa klaster besar yang dilakukan Lazada tersebut, lanjutnya, turut menjadi upaya perusahaan dalam mendukung program substitusi impor pemerintah. “Keputusan penutupan akses impor di beberapa klaster besar ini didasarkan atas pendekatan klaster industri yang cukup signifikan di Indonesia dan sejatinya bisa dipenuhi oleh pebisnis lokal,” jelas Waizly.
Ke depannya, kata dia, melalui Gerakan AKAR Indonesia, Lazada akan terus mengintensifkan onboarding UMKM ke platform digital dan memberikan pelatihan. Kemudian memberikan akses bagi jejaring serta mentoring dan bimbingan teknis bagi para UMKM di dalam negeri.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) mempertajam kebijakan terkait Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Hal itu meliputi meminimalisir ancaman terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan industri dalam negeri dari praktik perdagangan tidak sehat, pengutamaan produk dan pedagang dalam negeri, pengembangan akses usaha UMKM dengan ekonomi digital, serta perlindungan konsumen dari pedagang dan produk luar negeri.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, transformasi digital dan aspek PMSE merupakan salah satu perhatian utama Presiden Joko Widodo. Presiden memiliki harapan agar infrastruktur internet yang telah dibangun dengan dana rakyat, dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia dan UMKM.
“Terjadinya praktik perdagangan yang tidak sehat lewat sistem cross-border di platform e-commerce yang mengancam kelangsungan UMKM di dalam negeri. Ini menjadi perhatian utama yang ditugaskan kepada saya diselesaikan agar tidak merugikan UMKM lokal,” katanya pada kesempatan serupa.
Maka ia mengapresiasi platform e-commerce Lazada yang berkomitmen menutup akses cross-border sejumlah produk impor melalui Gerakan AKAR Indonesia. “Dalam diskusi terdahulu bersama Chun Li (CEO Group Lazada), telah menyampaikan komitmennya menutup akses impor produk klaster industri tekstil dan fesyen, kuliner, kerajinan ke Indonesia. Langkah yang diambil Lazada yang menunjukkan keberpihakan Lazada dalam mengembangkan UMKM Indonesia," tutur dia.
Teten menilai, ditutupnya akses impor beberapa klaster besar di platform Lazada tersebut menjadi langkah awal UMKM Indonesia bisa bertumbuh secara sehat dan kuat. Ia menjelaskan, Gerakan AKAR yang diusung Lazada Indonesia tidak hanya berorientasi memproteksi UMKM Indonesia tapi juga bertujuan memberdayakan UMKM lokal supaya terus bertahan dan berkembang.
Dia berharap langkah ini dapat terus menginspirasi seluruh pemangku kepentingan ekonomi digital di Indonesia. Dengan begitu dapat mengambil peran aktif dalam transformasi digital UMKM.
“Saya juga mendorong sektor swasta lainnya bisa berkolaborasi secara dekat dengan pemerintah. Tujuannya mendorong UMKM Indonesia bisa bertumbuh di ranah digital dan menjadi raja di negeri sendiri, dan kelak siap merajai pasar luar negeri,” tegas Teten.